Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SABAN tahun, Kota Palembang memiliki agenda rutin yakni menggelar Cap Go Meh yang dipusatkan di Pulau Kemaro, Palembang. Namun, karena masih tingginya angka kasus Covid-19 di Palembang membuat agenda wisata tahunan bagi daerah itu pun harus ditiadakan.
Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani mengatakan, saat ini penyebaran Covid-19 masih masif di Kota Palembang. Untuk itu, adanya kebijakan dari Yayasan Toa Pekong agar meniadakan Cap Go Meh di Pulau Kemaro disetujui Pemkot Palembang.Sebab selama ini Yayasan Toa Pekong lah yang bertanggungjawab.
"Kami menyetujui kebijakan itu, dan memang ini harus didukung karena memang sudah seharusnya ditiadakan karena memicu keramaian," ujar Isnaini, Jumat (5/2).
Jika sesuai jadwal, perayaan Cap Go Meh bakal berlangsung pada 24-25 Februari 2021. Namun karena perayaan itu bisa mengundang kepadatan wisatawan yang datang ke Pulau Kemaro, keputusan yang dilakukan Yayasan Toa Pekong dinilai sudah tepat.
"Biasanya yang datang bisa 40 ribu orang di acara Cap Go Meh. Suasana lagi Covid-19 ini risikonya besar, sangat bagus kalau ditiadakan," kata dia.
Diketahui, Yayasan Toa Pekong telah mengeluarkan surat edaran terkait peniadaan tradisi setelah hari Imlek. Pihaknya menilai, kebijakan tersebut harus diambil karena Palembang yang berada di zona merah atau tingkat risiko penyebaran Covid-19 tinggi.
Menurut Pimpinan Yayasan Toa Pekong, Basuki, pihaknya mendukung program Pemerintah Kota untuk memutus penyebaran virus korona dan mencegah munculnya klaster baru Covid-19.
"Untuk mengurangi penyebaran virus, kami tidak mengadakan Cap Go Meh karena melihat kondisi masih pandemi Covid-19," terangnya.
Menurutnya, selaras dengan surat edaran yang mereka keluarkan maka Yayasan Toa Pekong juga tidak menyediakan jembatan penyeberangan dari PT ISM Bogasari ke Pulau Kemaro, maupun kapal tongkang dari tempat Ibadat Tridharma Hong Tiong Bio
atau dermaga Tangga Batu di 16 Ilir.
"Kalau Cap Go Meh kita biasa menyediakan jalur darat agar tidak perlu meyeberang lewat sungai menggunakan getek. Karena tidak ada Cap Go Meh, kami pun tidak menyambung jembatan ke Pulau Kemaro," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Bogor akan Gelar Perayaan Cap Go Meh
Dihadiri dan dibuka langsung oleh GM Manager Hotel Borobudur Jakarta Mr. David Richard, Direktur Jakarta International Hotel & Development (JIHD) Agung R. Prabowo, dan Cindy Gu.
Sebanyak 15 Toa Pek Kong diarak berkeliling menggunakan joli.
Sama seperti sebelum-sebelumnya, kegiatan tahunan ini akan berlangsung di sepanjang Jalan Suryakencana, Kota Bogor. Perayaan itu digelar pada Selasa (19/2) mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Pertunjukan Egrang di tengah perayaan Cap Go Meh juga menjadi pusat perhatian pengunjung. Bahkan sebelum barongsai unjuk kebolehannya, para pengunjung tertarik menonton aksi joget ria Egrang.
Diawali dengan tarian Katumbiri, yang juga jadi tema BSF CGM 'Pesona Katumbiri', sejumlah orang menari dengan membawa kain warna warni dalam bentuk payung besar yang menggambarkan pelangi, keindahan di balik keberagaman.
Keluarga dari Presiden periode 1999 hingga 2001 yang hadir ialah Sinta Nuriyah, Yenni Wahid, dan Anita Wahid.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved