Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kasus Baru Positif Covid-19 di Cianjur Naik, Tembus Dua ribu Kasus

Benny Bastiandy
31/1/2021 16:51
Kasus Baru Positif Covid-19 di Cianjur Naik, Tembus Dua ribu Kasus
Ilustrasi(dok.medcom)

JUMLAH penambahan kasus baru positif covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih terus terjadi. Padahal, berbagai upaya, termasuk menerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional, sudah dilakukan jajaran Pemkab Cianjur.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, tak memungkiri terus bertambahnya kasus baru pasien konfirmasi covid-19. Meurut dia, kasus covid-19 diibaratkan seperti fenomena gunung es.

"Kasusnya muncul seperti fenomena gunung es. Yang kita tangkap itu yang ada di permukaan, tapi di dasar kemungkinan lebih banyak lagi," kata Yusman, Minggu (31/1).

Hingga Sabtu (30/1), jumlah pasien konfirmasi covid-19 di Kabupaten Cianjur sudah menembus angka 2.094 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.121 orang sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, sebanyak 886 orang masih dalam proses, dan 23 orang meninggal dunia. Sedangkan 64 orang lainnya beralamat di luar Kabupaten Cianjur.

"Dari semua kasus yang muncul, kita selalu melakukan tracing dan tracking untuk mencari kontak erat. Nah, dari hasil kontak-kontak erat itulah didapatkan kasus-kasus baru," sebut Yusman.

Sejauh ini, kata Yusman, penambahan kasus baru konfirmasi covid-19 di wilayahnya terindentifikasi dari beberapa klaster. Namun, klaster keluarga masih jadi penyumbang terbesar penambahan kasus baru. "Iya betul, sejauh ini klaster keluarga jadi penyumbang kasus-kasus baru di Cianjur," terangnya.

Yusman belum bisa menyebut dampak langsung dilaksanakannya adaptasi kebiasan baru (AKB) pada 11-25 Januari dan diteruskan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di 7 kecamatan pada 26 Januari-8 Februari. Evaluasi terhadap dampak dilaksanakan pembatasan aktivitas masyarakat itu baru akan diketahui setelah selesainya PSBB proporsional nanti.

"Dampak dilaksanakannya AKB masih kita observasi karena memang belum saatnya dievaluasi secara keseluruhan, apakah tingkat keberhasilannya tinggi atau bahkan tidak ada dampak sama sekali," ucap Yusman.

Secara teknis, lanjut Yusman, PSBB proporsional tidak jauh berbeda dengan PSBB pada umumnya yang sudah pernah dilaksanakan. Hanya pelaksanaannya dilaksanakan per kecamatan, tidak secara umum di seluruh wilayah.

"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya kembali AKB tahap kedua atau sekarang disebut PSBB proporsional, angka penyebaran covid-19 di Kabupaten Cianjur bisa semakin ditekan," harapnya. (OL-13)

Baca Juga: Efektivitas Kampung Tangguh Semeru terhadap Recovery Rate Covid-1 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik