Pesta Jalan Terus, Sikka Panen Kasus Baru Covid-19

Gabriel Langga
29/1/2021 10:44
Pesta Jalan Terus, Sikka Panen Kasus Baru Covid-19
Tim Patroli Satgas Covid-19 Sikka membubarkan pesta pernikahan, Kamis (28/1) malam.(MI/Gabriel Langga)

JURU bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Clara Francis mengatakan apabila warga masih mengadakan pesta dengan tidak mematuhi protokol kesehatan, Sikka akan panen kasus baru covid-19.

Begitu juga dengan warga yang sering nongkrong. Sebab, kata dia, saat Sikka sudah dilanda kasus transmisi lokal. Bahkan, tegas dia, kasus
covid-19 di Sikka semakin hari semakin mengkhawatirkan.

"Masih banyak orang yang abai menggunakan masker, banyak orang masih sering kumpul atau nongkrong, masih banyak juga orang pesta-pesta. Ini sangat potensial terjadinya transmisi lokal. Kita akan panen kasus covid-19 lebih banyak lagi, kalau pesta dan kumpul-kumpul itu tidak pernah berhenti," tegas Clara, Jumat (29/1).

Baca juga: Pegawai Covid-19, Kantor Dinas Pertanian Malut Ditutup 14 Hari

Menurut mantan Direktur RSUD dr TC Hillers Maumere itu, kasus covid-19 di Kabupaten Sikka makin hari semakin menanjak.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sikka, Selasa (26/1), saat ini terdapat 240 kasus covid-19.

Sebanyak 15 pasien masih dirawat di ruangan isolasi RSUD dr TC Hillers Maumere. Sebanyak 22 pasien covid-19 dirawat di ruangan isolasi Dinkes
dan di belakang Roxy. Ditambah lagi, masih ada 30 pasien covid-19 yang merupakan karyawan PT MAN menjalani karantina mandiri. Sementara ada 8 kematian dan sisanya sudah dinyatakan sembuh dari covid-19.

Dia menyampaikan meskipun pemerintah sudah membatasi aktivitas warga sebagai upaya mencegah penyebaran virus covid-19, tetapi masih ada warga yang bandel.

Meski kegiatan dibatasi sampai pukul 18.00 wita, masih ada yang menggelar pesta sampai dengan larut malam hingga tidak mematuhi protokol kesehatan.

Ia menegaskan, virus covid-19 ini tidak bergerak. Justru yang bergerak ini adalah manusianya. Jadi kalau manusia itu bergerak, virusnya bergerak.

Virus Covid-19 ini menyebar sebagai akibat adanya pergerakan manusia. Pergerakan manusia itulah yang mengakibatkan penyebaran virus dari satu orang ke orang lain.

Sehingga disampaikannya, apabila satu orang yang sudah terjangkit virus covid-19, apalagi yang bersangkutan transmisi lokal, virus ini dapat menyebar bagi orang-orang yang tidak taat protokol kesehatan.

"Masyarakat harus waspada. Masyarakat jangan main-main dengan covid-19 karena semakin hari kasus covid-19 semakin banyak di Sikka," tegas Clara.

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, Kamis (28/1) malam, di beberapa wilayah Kota Maumere, masih ada warga yang menggelar pesta pernikahan tidak mematuhi protokol kesehatan hingga aparat Satgas Covid-19 Sikka terpaksa membubarkannya. Contohnya di Kecamatan Alok dan Kecamatan Alok Timur.

Kasat Sabhara Polres Sikka Iptu Mikael Donis mengatakan ia bersama tim patroli Satgas Covid-19 Sikka terpaksa membubarkan dua pesta pernikahan karena kegiatan pesta tersebut sudah melanggar waktu yang sesuai dalam instruksi Bupati Sikka Tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang dibatasi sampai pukul 18.00 wita.

"Pesta harus diakhiri sampai pukul 18.00 wita. Kita sudah beri teguran sebanyak dua kali. Tetapi tidak diindahkan. Terpaksa kami bubarkan. Ada dua pesta yang kita bubarkan," tandas Mikael.

Dia menyampaikan operasi akan terus dilakukan selama dua minggu ini. Karena itu, dirinya sangat berharap agar bisa sadar dan mematuhi instruksi pemerintah.

"Kegiatan yang memicu timbulnya kerumunan seperti pesta dan nongkrong agar tidak dilaksanakan karena Sikka ini tren kasus covid-19 meningkat
signifikan," pungkas Mikael. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya