SATGAS Covid-19 Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mulai tertutup kepada wartawan. Padahal semula, Satgas covid-19 sangat terbuka memberikan informasi kepada wartawan terkait perkembangan kasus covid-19 di sana
Kini, memasuki tahun 2021, saat kasus covid-19 menggila di Kabupaten Sikka, justru para pekerja media mulai kesulitan untuk mendapatkan informasi terkait perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Sikka.
Grup Whatsapp Info kesehatan yang dulu aktif memberikan informasi perkembangan kasus covid-19, kini sepi info. Pejabat yang berkompeten yang dulu mudah memberikan informasi perkembangan covid bungkam.
"Masyarakat tidak tau perkembangan covid-19 di Sikka, situasi ini justru tidak baik bagi masyarakat. Kasus covid bisa menjadi bom waktu karena masyarakat menilai pandemi covid di Sikka sudah hilang," ujar Dominikus Tukan, salah satu warga Waioti, Kecamatan Alok Timur, Jumat (22/2)
Dominikus Tukan mengaku mengikuti perkembangan kasus covid-19 di Sikka melalui berita yang ditulis oleh teman-teman media. Namun, dia sudah lebih sepekan ini tidak menemukan berita tentang perkembangan kasus covid-19 di Sikka.
"Apa memang Sikka sudah bebas dari Covid? Masyarakat wajib tahu, sebab ini menyangkut hak hidup orang. Di mediaindonesia.com juga tidak ada update Covoid di Sikka," ungkap Domi Tukan kepada mediaindonesia.com
Menurut dia, ketika Satgas Covid-19 menyampaikan informasi kepada publik terkait perkembangan kasus covid-19 di Sikka itu menunjukkan bahwa keseriusan pemerintah dalam penanganan kasus covid-19 ini. Sehingga Informasi yang disampaikan oleh Satgas Covid-19 itu menjadi pegangan masyarakat untuk lebih menyadari bahaya wabah ini.
"Apa yang menjadi problem sehingga perkembangan kasus covid-19 di Sikka tidak diinformasikan kepada masyarakat. Sekarang ini informasi publik adalah kebutuhan. Maka negara harus melayani. Pihak yang berkompeten yang punya kewenangan untuk menyampaikan itu. Jangan hanya diam-diam saja karena Satgas Covid-19 punya kewajiban untuk menyampaikan kepada masyarakat," papar Domi Tukan.
Terkait hal ini, Jubir Satgas Covid-19 Sikka, Muhammad Daeng Bakir mengaku sudah hampir dua minggu dirinya juga belum mendapatkan update informasi perkembangan kasus covid-19 dari tim dokter Dinas Kesehatan.
"Saya juga belum mendapat update dari tim dokter kesehatan. Jadi tidak ada yang bisa kami sampaikan. Akhir-akhir ini, malah saya monitor dari berita teman teman media," ungkap dia
Menurut Daeng Bakir, untuk urusan Covid-19 bidang penyajian informasi media, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo telah menunjuk dr. Clara Francis menjadi juru bicaranya. (OL-13)
Baca Juga: Kabupaten Sikka Tidak Terapkan PSBB Walau Masuk Zona Merah