Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Transportasi Trans Kalimantan Belum Pulih

Denny Susanto
22/1/2021 07:06
Transportasi Trans Kalimantan Belum Pulih
Warga meninggalkan rumah mereka yang rusak akibat banjir di wilayah Kalimantan Selatan.(ANTARA/Bayu Pratama S )

DISTRIBUSI kebutuhan pokok masyarakat di Kalimantan Selatan terganggu dan harga kebutuhan pokok terus bergerak naik akibat bencana banjir besar yang melanda sebagian besar wilayah tersebut. Akses transportasi penghubung antar kabupaten dan lintas provinsi di Kalsel belum sepenuhnya pulih. Di Kabupaten Tanah Laut, banjir masih merendami jalan trans Kalimantan poros selatan di Kecamatan Bati-bati yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Banjarbaru menurut ibukota Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

"Jalan utama di Kecamatan Bati-bati masih kita tutup dan arus lalulintas dan angkutan barang harus melalui jalan alternatif," ungkap Bupati Tanah Laut, Sukamta, Jumat (22/1).

Sukamta mengakui distribusi barang kebutuhan pokok dan ekonomi masyarakat di wilayahnya terganggu akibat banjir. Pada bagian lain jalur trans Kalimantan poros tengah yang terputus akibat rusaknya jembatan Astambul Kabupaten Banjar mulai dapat dilalui tetapi hanya untuk kendaraan dan angkutan dengan beban muatan ringan.

Sedangkan angkutan barang tujuan kabupaten-kabupaten di bagian hulu Kalsel dan provinsi tetangga Kalimantan Timur harus memutar melewati jalan alternatif Margasari Kabupaten Tapin. Kondisi jalan yang sebagian belum diaspal ini sebenarnya dalam kondisi rusak akibat terendam banjir.

Kemarin jembatan yang berada di ruas trans Kalimantan di Desa Kapuh, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ambruk diterjang arus sungai yang menyebabkan transportasi terputus. Sementara BPBD Kalsel mencatat banjir besar yang melanda menimbulkan kerusakan jalan sepanjang 18 kilometer dan rusaknya 22 jembatan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Amanlison Sembiring, menyebut bencana banjir telah berimbas pada terganggunya distribusi kebutuhan pokok dan ekonomi masyarakat. Hal ini akan memicu peningkatan inflasi dan tekanan di sektor pangan.

Menurutnya saat ini kebutuhan pokok masyarakat mulai terbatas dan harga mulai bergerak naik. Selain karena tersendatnya pasokan akibat kendala akses saat banjir, adanya aksi borong terkait penyaluran bantuan untuk  dibagikan kepada warga terdampak banjir.

baca juga: Korban Banjir di Kalsel Hampir 500 Ribu Orang

Ketua Hiswanamigas Kalsel, Saibani mengatakan distribusi BBM ke sejumlah kabupaten yang dilanda banjir ikut terganggu. Pihaknya juga mendapatkan laporan tentang kenaikan harga BBM di tingkat eceran dan harga gas di lapangan. 

"Ada laporan soal kenaikan harga gas ini dan kita menghimbau agar masyarakat dapat melaporkan ke petugas. Jangan sampai kondisi seperti ini dimanfaatkan pihak-pihak tertentu," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya