Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Selama PPKM, Kasus Covid-19 di DIY Turun 5 Persen

Ardi Teristi
20/1/2021 17:02
Selama PPKM, Kasus Covid-19 di DIY Turun 5 Persen
Spanduk pemberitahuan pembatasan kegiatan masyarakat dipasang di kawasan Malioboro beberapa waktu lalu.(ANTARA/Hendra Nurdiansyah )

SEKDA DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyebut selama sembilan hari pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa-Bali, kasus Covid-19 di DIY turun sekitar 5%. Jumlah penurunan tersebut dinilai belum signifikan.

"Bila angkanya lebih tajam (naik) maka perlu ada perpanjangan (PPKM)," jelas Baskara Aji, Rabu (20/1). Perpanjangan PPKM perlu dimodifikasi untuk menghindari kerumunan dan lebih meningkatkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menyampaikan pemberlakuan PPKM telah berhasil menahan laju penambahan pasien Covid-19. "Walau penurunannya tidak banyak, tetapi bila tidak diberlakukan PPKM penambahan kasus baru  Covid-19 di DIY mungkin bisa sampai 500 kasus," ujar dia.

Huda mengatakan, PPKM berdampak pada sektor ekonomi karena menurunkan omzet pedagang. Ia pun berharap, pemerintah DIY tetap menyiapkan perangkat kesehatan, sistem kesehatan, dan protokol kesehatan apabila PPKM nantinya akan diperpanjang.

Lebih jauh, Baskara mengatakan sistem pelaporan perkembangan Covid-19 di DIY diharapkan dapat dilakukan secara real time 24 jam untuk mengetahui pasien positif yang membutuhkan perawatan di di RS. Dengan demikian, pemerintah dapat segera mengambil keputusan untuk menambah jumlah TT Critical maupun TT non Critical di rumah sakit.

Sekda DIY juga menjelaskan, Dinkes DIY akan mengaktifkan kembali Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). SPGDT dapat diakses di fasilitas kesehatan terutama Puskesmas. Dengan SPGDT, Puskesmas mempunyai data terhadap ketersediaan rumah sakit.

"Apabila kita sakit, pertama datanglah ke Puskesmas karena Puskesmas nanti yang akan menentukan apakah seseorang itu perlu dirawat di rumah sakit, shelter, atau cukup isolasi diri secara mandiri," jelas dia. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya