Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMERINTAH Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyatakan kondisi pascaguguran awan panas Gunung Semeru situasinya sudah aman dan kondusif.
Kendati demikian masyarakat diminta waspada terhadap semua potensi bahaya bencana dari gunung tertinggi di Pulau Jawa itu termasuk banjir lahar dingin.
"Saya luruskan, bahwa Gunung Semeru itu tidak meletus. Yang benar terjadi awan panas guguran," tegas Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Indra Wibowo Leksana, Senin (18/1)
Ia menjelaskan guguran awan panas itu sudah sering terjadi. Hal itu lantaran Gunung Semeru membuat kubah lava di Jonggring Saloka, lalu kubah itu dihancurkan sendiri. Pantauan kejadian Sabtu (16/1), radius luncuran awan panas sejauh 4,5 km masih dalam batas aman sehingga tidak sampai ke permukiman warga.
"Guguran dikisaran 4 kilometer itu tidak membahayakam masyarakat. Bila masuk 6 km sampai 10 km, itu sudah bahaya, BPBD bersiap melakukan berbagai upaya penanganan," katanya.
Baca juga : Masyarakat Diminita Waspadai Lahar Hujan Merapi
Saat ini BPBD terus mengimbau masyarakat agar jangan lengah sedikit pun terhadap bahaya bencana yang disebabkan dari Gunung Semeru."Semua yang terkait dengan aktivitas Gunung Semeru wajib diwaspadai baik itu guguran awan panas, lelehan dari puncak maupun lahar dingin," ujarnya.
Ia menjelaskan banjir lahar dingin terjadi ketika hujan deras di puncak Mahameru. Setiap hujan membawa material vulkanik berupa pasir dan batu dari atas ke bawah masuk ke daerah aliran sungai.
Meskipun kondisi terkini aman, tetapi petugas terus disiagakan. BPBD juga menyiapkan lokasi pengungsian di sekitar pos pantau Gunung Sawur dan Lapangan Sumberwuluh.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan, bahwa Semeru telah aman, guguran telah reda. Masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing.
‘’Kesiapsiagaan terus dilakukan terutama antisipasi lahar dingin terutama yang masih mengendap di jarak 4 kilometer dari puncak Semeru. Beberapa tanggul jebol akibat kuatnya arus lahar, segera diperbaiki," katanya dalam unggahan Twitter @thoriqul_haq.(OL-2)
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai potensi banjir lahar pada musim hujan
Sesuai laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Maumere, hujan mengguyur Gunung Lewotobi Laki-Laki sejak pukul 10.00 Wita.
MEMASUKI hari ke-19 pencarian 10 korban hilang diterjang banjir bandang atau galodo gunung Marapi beberapa waktu lalu itu masih nihil atau belum ada hasil.
BNPB, BMKG, dan PVMBG berkolaborasi dalam perancangan sistem peringatan dini bencana galodo, atau banjir bandang lahar yang disertai material vulkanik seperti bebatuan.
Korban yang merupakan warga Nagari Galuang, Kabupaten Agam ditemukan oleh tim SAR gabungan di Jorong Taluak, Nagari Kubang Putih
Pelatihan keterampilan yang diberikan Kemensos, diharapkan bisa memberikan tambahan penghasilan untuk menopang ekonomi mereka.
Pemberian bantuan peralatan pertanian diharapkan dapat menjangkau kurang lebih 200 petani.
SEJUMLAH wisatawan mancanegara (wisman) terjebak saat terjadi banjir lahar Gunung Semeru yang menerjang secara tiba-tiba dari atas air terjun Tumpak Sewu, Lumajang.
GUNUNG Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, erupsi dua kali, Sabtu (20/1) pagi.
Selama KKN, mahasiswa dan dosen sangat membantu meningkatkan keahlian masyarakat, karena edukasi yang diberikan sangat bermanfaat di antaranya pelatihan kewirausahaan.
OBJEK wisata alam air terjun Tumpaksewu yang berbatasan langsung di wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diperebutkan.
POLDA Jawa Timur (Jatim) menerjunkan tim khusus untuk mengungkap kecelakaan yang melibatkan minibus dengan KA Probowangi di Kabupaten Lumajang, Minggu (19/11) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved