Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Semeru Waspada, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 1 Km

Insi Nantika Jelita
17/1/2021 18:27
Semeru Waspada, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 1 Km
Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi.(AFP/Agus Harianto)

MASYARAKAT atau wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer (km) dari puncak Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Pascaerupsi pada Sabtu (16/1) lalu, guguran awan panas dan lava masih mengancam wilayah tersebut.

"Waspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Masyarakat diminta tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas. Karena saat ini suhunya masih tinggi," ungkap Kepala Pos Pantau Gunung Semeru Liswanto dalam laporan ESDM, Minggu (17/1).

Baca juga: Dalam 12 Jam, Merapi Luncurkan 56 Lava Pijar

Pada pengamatan Minggu (17/1) ini hingga pukul 12.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Semeru berawan dan mendung dengan angin bertiup lemah ke arah selatan serta suhu udara 22-25 °C. Pengamatan visual dilaporkan asap kawah tidak teramati. 

Pun, dengan letusan asap, hembusan asap secara visual tidak teramati karena gunung tertutup kabut. Aktivitas di gunung tersebut berada di level II atau waspada. "Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," imbuh Liswanto.

Selain itu, masyarakat juga diminta waspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Mengingat, banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Baca juga: Kalsel Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Bencana Banjir

Dijelaskan sebelumnya, pada Sabtu (16/1) pukul 17.24 WIB, kembali terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 4 km ke arah Besuk Kobokan. Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500-1.000 m dari Kawah Jongring Seloko ke arah Besuk Kobokan.

Pascakejadian awan panas guguran pada 1 Desember lalu, secara visual menunjukkan masih tingginya kejadian guguran lava pijar dengan jarak luncur berkisar 500-1.000 meter arah Besuk Kobokan. Awan panas guguran masih teramati satu kejadian. Kegempaan masih berfluktuatif, didominasi oleh sejumlah gempa permukaan.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya