AKTIVITAS Gunung Merapi terus meningkat. Selama kurun 12 jam, dari Sabtu (16/1) pukul 18.00 WIB sampai Minggu (17/1) 06.00, kawah gunung melontarkan 56 kali lava pijar.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, 20 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya terjadi pada Sabtu 18.00-24.00 WIB. Sementara pada Minggu, pukul 00.00-06.00 WIB, Merapi meluncurkan 36 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengakui luncuran lava pijar menjadi daya tarik wisata, khususnya para penggemar fotografi. Masyarakat dan wisatawan diingatkan agar tetap menjauhi wilayah bahaya yang telah ditetapkan, yaitu dalam radius 5 kilometer dari puncak Merapi.
Saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga. Erupsi Gunung Merapi kali ini cenderung bersifat efusif. Apabila memperhatikan arah erupsi,
potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas mengarah ke sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
"Lontaran material vulkanis, apabila terjadi letusan eksplosif, dapat
menjangkau sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak," jelas Agus. (N-3)