Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jubir Covid-19 Nagekeo Bantah Kematian PNS Akibat Korona

Ignas Kunda
16/1/2021 18:21
Jubir Covid-19 Nagekeo Bantah Kematian PNS Akibat Korona
Penggalian makam pasien terduga covid-19(MI/ Ignas Kunda)

JURU bicara covid-19 Nagekeo Silvester Teda Sada membantah salah satu PNS berinisial MBV meninggal akibat terpapar kasus korona. 

PNS tersebut wafat saat dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Daerah Aeramo hari ini sekitar pukul 12.10.

"Kami tegaskan bahwa almarhum MBV adalah pasien dengan kasus probable, jadi belum terkonfirmasi positif covid-19," bantah Silvester, Sabtu (16/1).

Menurut Silvester, pasien pria yang bekerja di Kantor BPBD Kabupaten Nagekeo itu meninggal dunia dengan diagnosa kematian gagal napas.

Ia menyatakan sampel swab sudah diambil Jumat (15/1) dan hari ini dikirim ke Kupang untuk dilakukan pemeriksaan PCR guna menentukan diagnosa yang tepat. 

Pihaknya tetap menunggu hasil pemeriksaan PCR nya untuk menyatakan pasien tersebut meninggal terkonfirmasi covid-19 atau bukan.

"Sebagaimana diidentifikasi dalam buku pedoman penanggulangan Covid-19, karena beliau masuk rumah sakit disertai gejala kemudian meninggal, maka beliau disebut kasus propable dan harus dilakukan penanganan jenazah dan pemakaman dengan protokol covid-19, " jelasnya.

Silvester menambahkan, pasien tersebut sudah dimakamkan dengan protokol covid-19  di Aloleseng, RT 22, Lingkungan Kajulaki, Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa.

Almarhum MBV, dikenal banyak terlibat dalam tim satgas bidang penanggulangan bencana termasuk Covid-19. 

Ia bekerja di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo sebagai pembantu bendahara. 

Menurut Silvester, kebetulan almarhum bisa mengendarai mobil, maka tugas lainnya adalah membawa kendaraan dinas BPBD. 

Sekitar Maret - April 2020, awal-awal kasus covid merebak di NTT, MBV beberapa kali mengantar langsung sampel swab ke bandara Ende maupun Maumere untuk selanjutnya dikirim dengan jasa pesawat ke Kupang.

Ia menambahkan, almarhum juga sering dipercayai tim satgas untuk berkomunikasi langsung dengan pihak provinsi, terkait kesiapan maskapai penerbangan dan jasa helikopter BPBD untuk mengantar sampel swab asal Nagekeo.

Sejak Jumat (8/1) alamarhum sudah tidak lagi berkantor karena sakit. Surat Keterangan Dokter per 11 Januari 2021 menyebut diagnosanya demam typhoid.

"Kabar kepergiannya membawa duka buat keluarga dan para sahabat termasuk tim satgas Covid-19 Kabupaten Nagekeo. Kita semua berharap sambil berdoa, almarhum meninggal karena sakit bawaan, dan benar-benar bukan Covid, " pungkas Silvester

Sebelumnya Direktur Rumah Sakit Daerah Aeramo, Reni Wahyuningsih, menyataan pasien tersebut masuk dalam keadaan sesak napas, tetapi tidak memiliki penyakit penyerta.

" Iya betul. Sudah lakukan pengambilan sampel swab, besok dikirim sampel swab pcr untuk pemeriksaan. Masuk tanggal 11 dalam kondisi sesak dan penyakit penyerta sepertinya tidak ada" jelas Reni. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya