Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Ramsia Langoday mengapresiasi upaya Pemerintah Desa Pasir Putih/Mingar, Kecamatan Nagawutun, memberi ruang khusus bagi Usaha Kecil Menengah (UKM), bagi kelompok difabel di desa tersebut.
''Mingar ini beda dengan pengalaman di tempat lain di Kabupaten Lembata. Pemerintah desa punya perhatian serius terhadap para difabel. Hal yang sangat positip dan patut diapresiasi. Kelompok difabel Mingar juga menurut kami, adalah kelompok difabel yang berkembang bagus dan mau mandiri,'' ujar Ramsia Langoday di Lewoleba, Kamis (14/1/2021).
Ramsia berharap ruang yang diberikan pemerintah desa bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para difabel.
''Apalagi, ini daerah wisata dan setiap minggunya tempat ini selalu dikunjungi orang dengan tujuan wisata. Manfaatkan peluang dan ruang yang sudah diberikan pemerintah ini. Kami akan memfasilitasi dengan memberikan beberapa peralatan pendukung usaha,'' ujarnya.
Kepala Desa Pasir Putih, Isidorus Pasing, menjelaskan, pihaknya memberi satu ruang UKM untuk produk keripik berbagai bahan dasar olahan dan tenun ikat. Sebab para difabel di desanya trampil di bidang seperti itu. Karena itu pelatihan yang digagas FPKDK dinilainya sangat bermanfaat bagi para difabel. Mereka bisa memanfaatkan ruang yang sudah diberikan pemerintah.
Hal senada juga disampaikan Eky Habel, dari LSM HI. Kepada para difabel, Eky mengatakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan ini adalah para sahabat difabel dari Mingar bisa mandiri. ''Ini peluang usaha yang bisa dilakukan secara perorangan maupun kelompok.''
Ketua Kelompok, Feliksia Bola Wuhan, ketika dimintai komentarnya atas kegiatan pelatihan tersebut menyatakan terima kasih. ''Ini pertama kalinya difabel dikasih pelatihan seperti ini. Kami akan mengembangkan usaha ini di kelompok kami,'' ujarnya.
Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata, bekerja sama dengan LSM HI, Kamis (14/1/2020), melatih para difabel di Desa Pasir Putih/Mingar, Kecamatan Nagawutun, untuk membuat stik kelor, keripik ubi ungu, keripik keladi, dan keripik pisang.
Berbagai varian rasa yakni original, manis, dan balado diperkenalkan kepada para difabel. Kegiatan pengolahan hasil pertanian dengan pendampingan berkelanjutan tersebut digelar Forum Peduli Kesejahteraan Difabel dan Keluarga (FPKDK) Kabupaten Lembata, Selasa (12/1/2021), di Desa Pasir Putih.
Pelatihan dimulai dari proses pembuatan hingga pengemasan untuk dijual ke pasaran. Kepada para difabel, ketiga instruktur terus mengingatkan agar seluruh tahapan dilakukan dengan memperhatikan kebersihan dan standar Kesehatan.
Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di Lewoleba dan diikuti para difabel dari kelompok Wangatoa, Waikomo, Lewoleba dan Lamahora. Pelatihan tersebut menampilkan instruktur ibu Mery Kotan, Ibu Yus Langkeru dan Ibu Halima dari PKK Kabupaten Lembata. (PT/OL-10)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
CUACA buruk yang melanda perairan Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam sebulan terakhir bikin tangkapan nelayan menurun drastis.
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tutup akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.
GUNUNG Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali alami erupsi pada Selasa, 8 Juli 2025 petang, tepat pukul 16.08 WITA.
UJIAN Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN) 2025 kembali digelar serentak di seluruh Indonesia dengan sistem daring melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE).
"Mau bikin ram justru bertolak belakang dengan kearifan masyarakat adat, padahal itu kebutuhan bagi penyandang disabilitas,"
Hafsah tak sendiri, melainkan bersama 9 difabel lainnya turut meningkatkan kapasitas melalui pelatihan ini.
Yayasan Indonesia Setara (YIS) berkolaborasi dengan Kitaoneus.asia dan Refo menghadirkan pelatihan pemasaran digital bertajuk Saatnya Difabel Setara.
Difabel didampingi pengawas dan juru bahasa isyarat di laboratorium komputer gedung B, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Alfa tertarik mengikuti pelatihan selain meraih kesetaraan, juga ingin berkompeten sehingga bisa bekerja di sektor lain yang lebih cemerlang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved