Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Dua Terduga Teroris yang Meninggal Ingin Lakukan Bom Bunuh Diri

Lina Herlina
07/1/2021 18:17
Dua Terduga Teroris yang Meninggal Ingin Lakukan Bom Bunuh Diri
Dua terduga teroris yang ingin melakukan bom bunuh diri.(MI/Lina Herlina)

DUA terduga teroris dari 20 orang yang diamankan kepolisian di Makassar, ternyata punya rencana melakukan aksi bom bunuh diri. Meskipun demikian, belum diketahui lokasi atau titik yang menjadi target.

Hal itu diungkapkan Analisis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Ibnu Suhendra dalam keterangannya di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Kamis (7/1).

"Iya, berdasarkan hasil penyelidikan, dua yang dilumpuhkan Rabu (6/1) lalu, yaitu Rizaldi, 44, dan Ajis, 22, sudah berencana melakukan aksi bunuh diri dan juga pernah ingin berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi ISIS," ungkap Ibnu Suhendra.

Hanya, lanjutnya, keberangkatan keduanya berhasil digagalkan petugas di Bandara Soekarno-Hatta pada 2016 dan dipulangkan ke Makassar. Langkah tersebut untuk menghentikan keinginan keduanya untuk bergabung dengan ISIS.

"Di Makassar, keduanya ternyata masih berkeras ingin berangkat ke Suriah. Tetapi, hal tersebut tidak berhasil dilakukan karena terhalang keadaan. Karenanya, Rizaldi dan Ajis berencana melakukan aksi bom bunuh diri. Ini sama seperti yang dilakukan oleh saudaranya saat melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina 2019," lanjut Ibnu Suhendra.

"Target bom yang mereka rencanakan belum kami temukan sasarannya, tapi niat mereka untuk melakukan amaliah bom bunuh diri. Itu yang berhasil kami cegah," sambung Ibnu Suhendra.

Dia menambahkan, saat melakukan penangkapan terhadap puluhan orang yang diduga teroris di Sulsel, ada sebagian keluarga pelaku yang juga ikut diamankan polisi. Hal ini untuk diambil keterangan dari mereka. Hasil penyelidikan nanti baru kepolisian memilah keterlibatan beberapa orang.

"Ini supaya tidak terjadi salah paham saja. Nanti setelah hasil penyelidikan, pemeriksaan baru kami pilah. Lalu kami kembalikan ke rumah masing-masing, jika mereka tidak terlibat, karena jaringan teroris di Sulsel ini, tidak hanya di Sulsel. Tapi ada di daerah lain, seperti contoh teroris di Makassar tapi terkait daerah lain, seperti di Jakarta. Kami terus melakukan penangkapan lain yang terkait dengan jaringan di Makassar," urai Ibnu Suhendra.

Hanya, polisi masih menyelidiki pimpinan dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diikuti oleh para terduga teroris di Makassar itu. Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Merdisyam menyebut 20 terduga teroris yang ditangkap terdiri dari 17 laki-laki dan 3 perempuan di lima lokasi, yaitu Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Sudiang Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dan Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya