Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Desa Mekarwangi, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Bandung

Bayu Anggoro
06/1/2021 15:10
Desa Mekarwangi, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Bandung
Pemandangan dari atas Bukit Cipogor, di Desa mekarwangi, Kecamatan Ibun, kabupaten Bandung, Jawa Barat.(MI/BAYU ANGGORO)

JALAN tanah setapak itu tak sulit dilalui sepeda motor, meski terus menanjak sejauh 1 kilometer. Tidak perlu kendaraan khusus, seperti sepeda motor trail, untuk menjangkaunya, asal pengemudinya memiliki kemampuan berkendara yang baik. Jalanan itu berliku, meliuk-liuk, mengikuti satu-satunya jalur yang ada.

Namun, perjuangan dan kelelahan itu terbayarkan setelah berada di puncak Bukit Cipogor itu tersaji pemandangan yang menawan. Bukit ini berada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kawasan dengan ketinggian 980 meter di atas permukaan laut itu
tergolong baru untuk lokasi wisata sehingga belum banyak dikenal
masyarakat.

"Bukit ini belum terkonsep untuk dijadikan sebagai kawasan wisata," kata Endut S, Kepala Desa Mekarwangi.

Bukit Cipogor dikelilingi perkebunan jagung. Siang itu, aparatur dan warga desa tengah mendapat kunjungan dari sejumlah pegiat wisata yang fokus untuk mengembangkan objek wisata baru.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk menuju Desa Mekarwangi dari jalan
raya Majalaya. Sepanjang perjalanan selepas jalan besar itu, disuguhkan
pemandangan asli perdesaan seperti sawah, kebun, dan sejumlah pegunungan yang mengelilingi kawasan tersebut.

Sepintas, terdapat persawahan berundak-undak mirip subak yang sering dikunjungi wisatawan ketika berlibur di Bali. Itulah pemandangan yang tersaji ketika memasuki Desa Mekarwangi.

Sesampainya di Bukit Cipogor, pemandangan dari ketinggian terlihat jelas di atas kawasan seluas 42 hektare tersebut. Daerah di bawahnya seperti Ciparay dan Majalaya terlihat jelas terutama sejumlah bangunan pabrik yang memang berukuran besar.

Geserkan pandangan ke kiri atau kanan, penampakan perkebunan jagung pun
terlihat jelas. Namun, keindahan pemandangan dari atas Bukit Cipogor ini tak berarti mendatangkan manfaat bagi warga sekitar.

"Masyarakat di sini tahunya Kades ingin membangun pariwisata. Tapi
warga tidak tahu caranya," ucap Endut yang belum genap setahun menjabat.

Padahal, lanjut Endut, selain potensi keindahan dari atas Bukit Cipogor, desanya memiliki sejumlah keunikan lain yang layak dijual kepada wisatawan. Salah satunya adalah kultur gotong royong yang masih dijaga masyarakat. "Setiap minggu, warga menggelar kerja bhakti," katanya.

Selain itu, setiap pembangunan rumah warga dilakukan secara bersama-sama tanpa meminta bayaran. "Apalagi kalau ada rumah tidak layak huni, itu dikerjakannya bersama-sama oleh warga," ujarnya.

Kekhasan lain, dari rumah-rumah warga, ada produksi makanan khas yakni
borondong garing. "Kami juga beternak domba Garut, yang biasanya untuk aduan. Kami memiliki domba yang pernah juara Piala Presiden," cerita Endut.

Di mata pegiat wisata, Muhammad Tirta, Desa Mekarwangi sangat berpotensi menjadi daerah tujuan wisata. Selain memiliki Bukit Cipogor
dengan keindahannya, ada kekhasan desa yang banyak dicari wisatawan khususnya dari kota.

"Banyak potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata yang punya nilai
ekonomi untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat," katanya.

Salah satu yang sangat diyakininya bisa jadi daya tarik adalah kearifan lokal warganya.

Menurutnya, suasana desa yang alami sangat terasa di Desa Mekarwangi.
Ini menjadi daya tarik. Bahkan bukan tidak mungkin jika wisatawan
bermalam di daerah yang bersuhu sejuk itu.

"Wisatawan bisa merasakan kehidupan warga sekitar. Gotong royongnya,
memasak kulinernya, hingga membuat kerajinan," katanya.

Namun, ada persoalan besar yang masih harus dibenahi. "Masyarakatnya belum siap karena belum memiliki konsep untuk menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan wisata. Karena itu, perlu membuat peta jalan, agar mereka sadar bahwa desanya ini memiliki potensi wisata," ujarnya.

Tirta pun berniat akan lebih sering berada di Desa Mekarwangi. Ia akan memacu semangat masyarakat khususnya generasi muda dalam mengembangkan potensi wisata. "Bagaimana agar mereka lebih mau berdiskusi tentang potensi desa, sehingga lahir ide-ide kreatif," ujarnya.

Terlebih, pada era digitalisasi saat ini, Tirta yakin kreativitas bisa
lebih mudah dilakukan. "Kami akan berusaha agar banyak warga yang jadi pegiat wisata," kata dia. (N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya