Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menikmati Mentari di Bukit Batas

Denny Susanto
03/1/2021 10:23
Menikmati Mentari di Bukit Batas
Melihat pemandangan dari atas Bukit Batas.(MI/Denny Susanto )

SEMESTA cukup mendukung. Hujan lebat yang turun sepanjang malam berangsur berhenti saat menjelang pagi. Meski cuaca cukup dingin ditambah terpaan angin pagi, cerahnya langit membuat semburat sinar mentari terlihat begitu indah.

Seduhan secangkir kopi hangat sambil menikmati segarnya udara pagi dengan pemandangan gugusan pulau-pulau kecil di tengah danau membuat
pesona Bukit Batas sulit dilukiskan.

Bukit Batas merupakan satu dari sekian banyak objek wisata alam yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca juga: Pengelola Wisata Kalsel Diingatkan Soal Prokes

Objek wisata favorit itu berada di Desa Tiwingan Baru, Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar. Bukit Batas menawarkan keindahan alam perbukitan dan pemandangan gugusan pulau-pulau kecil yang berada di tengah danau atau Waduk Riam Kanan.

Pulau-pulau kecil kerap disebut Raja Ampat Kalsel tersebut adalah wilayah desa-desa yang tenggelam karena proyek pembangunan waduk pada era 70an.

Sama halnya dengan Desa Tiwingan Baru, yang penduduknya mayoritas merupakan eksodus dari sejumlah desa yang ditenggelamkan karena proyek waduk Ir PM Noor atau dikenal waduk Riam Kanan.

Selain wisata alam, Desa Tiwingan Baru juga banyak dikenal karena merupakan daerah penghasil kopi Aranio, salah satu kopi khas Kalsel.

Menurut penuturan warga setempat, lokasi itu disebut Bukit Batas karena dari puncak bukit dapat dilihat batas-batas wilayah desa serta kawasan perkebukitan yang masuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam tersebut.

Arianto, Anggota Pokdarwis Desa Tiwingan Baru mengatakan wisata Bukit Batas sudah banyak dikenal masyarakat sejak lama.

"Obyek wisata ini sudah cukup lama dikembangkan warga. Memang akibat pandemi serta adanya berbagai permasalahan membuat obyek wisata ini kurang terkelola dengan baik," tutur Arianto.

Perlu Inovasi Warga Desa

Harus diakui meski obyek wisata alam di Kalsel cukup menjanjikan, sangat sulit bersaing dengan wisata alam yang ada di Pulau Jawa.

Karena itu, menurut Arianto, perlu inovasi dan kreativitas warga desa untuk bersama-sama memajukan industri wisata.

"SDM dan manajemen pengelolaan wisata perlu ditingkatkan. Bagaimana potensi wisata ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa," ujar Asmari, tokoh masyarakat Desa Tiwingan Baru.

Di samping Bukit Batas, Desa Tiwingan Baru mempunyai beragam obyek wisata seperti Pulau Bekantan, Bukit Tabuan, serta Pulau Pinus.

Obyek-obyek wisata ini banyak dikunjungi warga termasuk pada momen akhir dan awal tahun seperti sekarang ini.

Desa Tiwingan Baru berjarak sekitar 30 km dari Kota Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar dan dapat ditempuh menggunakan perahu motor dari dermaga Tiwingan Lama kurang lebih 45 menit.

Sementara untuk menuju puncak Bukit Batas, para pelancong harus berjalan selama hampir satu jam dengan trek menanjak dan licin saat musim penghujan.

Namun, rasa lelah dan capek mendaki Bukit Batas ini akan terganti dengan keindahan panorama alam puncak Bukit Batas. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya