Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sektor Pariwisata Malang Raya di 2021 Lesu

Bagus Suryo
02/1/2021 15:05
Sektor Pariwisata Malang Raya di 2021 Lesu
Salah satu destinasi wista di Malang Raya.(MI/Bagus Suryo)

KUNJUNGAN wisata di Malang Raya meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu selama Natal dan Tahun Baru 2021 sepi pengunjung. Selain aturan pemerintah daerah, pengelola jasa wisata menerapkan pembatasan kuota dari daya tampung jumlah pengunjung.

Para pengelola objek wisata memahami kondisi ini untuk mencegah penularan covid-19 mengingat Kota Malang masih siaga merah ditandai kasus positif covid-19 saban harinya terus meningkat.

"Animo wisata tidak pernah di atas seribu orang dari sebelumnya 4 ribu sampai 5 ribu orang per hari. Selama pandemi ini, ada 300 orang saja sudah istimewa," tegas Direktur Utama Hawai Grup Malang, Bambang Judo Utomo, Sabtu (2/1).

Bahkan pihaknya memberikan harga tiket promo pun belum mampu mendongkrak secara optimal jumlah kunjungan. "Sebelumnya tiket Rp125 ribu, promo Rp120 ribu lalu Rp88 ribu," ungkapnya. Dengan promo itu, wisatawan bisa menikmati 16 objek diantaranya museum Ganesya sampai wahana air dan tsunami.

Bambang mengungkapkan lesunya kunjungan wisata lantaran banyak orang takut tertular virus korona. Karena itu Hawai Group menerapkan pembatasan kuota 40% dari ketentuan 50% daya dukung objek wisata berkapasitas 5 ribu orang. Hal itu guna mematuhi aturan pembatasan yang diberlakukan pemda. Selain itu juga sudah menjadi kewajiban pengelola wisata turut mencegah penularan covid-19.

"Kita menerapkan aturan protokol kesehatan secara ketat mulai wajib cuci tangan, mengukur suhu tubuh, memakai masker. Ada tenaga kesehatan yang khusus rapid tes," katanya.

Petugas khusus mengecek kelengkapan surat negatif covid-19 bagi wisatawan luar daerah terutama dari daerah zona merah. Bila ada yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celsius langsung disarankan memeriksakan diri ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat. Sedangkan di objek wisata, petugas menekankan memakai masker.

Demikian juga Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menerapkan kuota di Bromo dengan kuota wisatawan maksimal 30% atau sebanyak 1.001 orang per hari di Gunung Bromo. Aturan itu berlaku sampai 8 Januari 2021. Bahkan, pendakian di Gunung Semeru ditutup total sampai Maret 2021.

"Pendaki yang harus melakukan reschedule sejumlah 4.736 orang," tegas Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB-TNBTS Syarif Hidayat.

Sementara itu Manager Marketing & Public Relations Jatim Park Group, Titik S. Ariyanto menyatakan Jawa Timur Park Group menambah wahana wisata baru Batu Love Garden. Objek wisata bunga seluas 7 ha itu dibuka saat masa pandemi pada 19 Desember 2020 lalu.

"Wahana ini dibuka saat masa pandemi dan sudah ada planning sejak 5 tahun lalu. Wisata ini hadir untuk penanggulangan covid-19," ungkap Titik.

Titik menjelaskan wisatawan bisa berwisata sembari meningkatkan daya imun. Di wahana wisata ini dilengkapi arena bermain, kawasan buah, tanaman berkhasiat obat dan gratis minum jamu, serta ada hidroponik, wahana serangga dan berbagai jenis bunga. Namun, selama Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah wisatawan tidak optimal.

"Pengunjung tidak banyak, apalagi ada syarat rapid antigen dan antibodi, itu agak berat. Tapi objek wisata ini jadi pilihan untuk dikunjungi," ujarnya.

Di Batu Love Garden, lanjutnya, lengkap dengan arena bermain anak berkonsep tanaman kaktus. Ada areal topiari, rangkaian bunga disusun menjadi hiasan merak, dinosaurus, model serangga, serta tanaman langka seperti berbagai jenis kantong semar, kaktus dan tanaman bernilai tinggi dari berbagai daerah di tanah air. Koleksi bunga dan daun itu bisa dinikmati untuk menghibur dan menimbulkan perasaan bahagia selama masa pandemi. (OL-13)

Baca Juga: Ini Tiga Program Prioritas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 2021



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya