Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara mengandalkan alat deteksi dini bencana longsor dan tanah bergerak untuk memitigasi bencana.
Pasalnya, BMKG masih memperkirakan jika curah hujan tinggi tetap potensial terjadi pada Januari. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan pihaknya telah memasang
sejumlah alat deteksi dini longsor dan tanah bergerak yang dinamakan Elwasi.
"Alat tersebut untuk memitigasi bencana khususnya longsor dan tanah begerak. Elwasi telah dipasang di sejumlah daerah yang rawan bencana. Sehingga, masyarakat setempat akan lebih dini mengetahui jika ada tanda bencana," jelas Budhi, Kamis (31/12).
Baca juga: Pemkab Banyumas Jadwalkan Vaksinasi Untuk Nakes 22 Januari 2021
Sampai sekarang, ada belasan titik yang dipasangi alat deteksi. Untuk Elwasi dipasang di Pandanarum, Pagedongan dan Mlaya. Selain itu, juga ada alat deteksi dini dari UGM yang dipasang di 13 titik lokasi rawan longsor.
Pemkab telah meminta masyarakat setempat untuk mengelola. Sebab, alat tersebut sangat vital sebagai pendeteksi bencana.
Stasiun Klimatologi BMKG Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem pada Januari. Cuaca esktrem masih mengancam sebagian kabupaten, termasuk Banjarnegara. Adapun cuaca ekstrem ditandai dengan curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang.(OL-11)
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
Mitigasi bisa menjadi upaya pencegahan sebelum terjadinya bencana.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved