Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Awal 2021 Produsen Tahu dan Tempe se-Bandung Raya Mogok Produksi

Depi Gunawan
30/12/2020 18:05
Awal 2021 Produsen Tahu dan Tempe se-Bandung Raya Mogok Produksi
Pekerja mengemas tahu ke dalam plastik di pabrik tahu Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Rabu (30/12).(MI/Depi Gunawan)

PRODUSEN tahu dan tempe se-Bandung Raya berencana mogok produksi selama 3 hari sejak tanggal 1-3 Januari 2020. Hal ini sebagai buntut dari terus meroketnya harga kacang kedelai yang menjadi bahan baku utama tahu dan tempe.

Demikian disampaikan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung. Aksi ini pun dilakukan dalam rangka sosialisasi dan pemberitahuan tentang rencana kenaikan harga tempe dan tahu sebesar 20-30 persen.

Rencana mogok produksi itu pun didukung perajin tahu di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Harga kedelai yang telah mencapai Rp9.200 per kilogram sangat memberatkan bagi para pengrajin, apalagi menurut kabar, harga kedelai juga akan kembali naik di awal tahun 2021.

"Sudah berat, harga kedelai terus naik. Maka saat keluar surat ajakan mogok produksi, kami sangat mendukung. Selama mogok produksi, semua pekerja akan diliburkan juga," kata Ayi, pengrajin tahu di Desa Cikidang, Lembang, Rabu (30/12).

Selain di Bandung Raya, lanjut dia, mogok produksi juga dilakukan pengrajin tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek. Keluhannya pun sama, mereka gelisah dan resah dengan kenaikan bahan baku kedelai.

"Saya belum mendengar kabar terbaru, tetapi mungkin semua pengrajin di wilayah Lembang juga kompak berhenti produksi," ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini stok sisa kedelai sudah kosong di gudang sehingga diperkirakan baru berproduksi lagi setelah aksi mogok selesai. "Hari ini terakhir produksi dan pengiriman tahu ke pasar, penghabisan. Besok libur sampai awal Januari nanti," ucapnya.

Jika aksi mogok telah berakhir, Ayi menyatakan, ia akan mengikuti arahan yang di atas. Walaupun bakal memberatkan pembeli, salah satu solusi adalah dengan menyesuaikan harga satuan tahu jika harga kedelai tetap tinggi.

"Mau enggak mau, harga harus disesuaikan agar kita enggak jatuh bangkrut. Mudah-mudahan konsumen bisa mengerti dengan kondisi ini," jelasnya. (OL-13)

Baca Juga: Ini Cek Poin Operasi Yustisi di Jalur Cianjur-Puncak

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya