Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANGGOTA Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Hidayatullah Muttaqin mengatakan pemerintah harus mencegah potensi ledakan 10 ribu kasus Covid-19 per hari di Januari 2021.
"Jika ledakan ini terjadi maka akan membuat kolaps rumah sakit di sebagian wilayah di Indonesia dan dapat meningkatkan jumlah kematian secara lebih masif," kata Hidayatullah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (28/12).
Dijelaskan Muttaqin, kebijakan dan strategi pengendalian pandemi seharusnya mengintegrasikan penerapan protokol kesehatan yang ketat, pengendalian mobilitas penduduk, dan peningkatan 3T (testing, treatment dan tracing). Tanpa memperkuat tiga langkah tersebut secara bersamaan, maka tidak menutup kemungkinan terjadi ledakan yang lebih besar pada bulan Januari dengan pertumbuhan 10 ribu kasus per hari.
Dipaparkannya, per 27 Desember jumlah penduduk yang dikonfirmasi positif covid-19 sudah mencapai 713.365 kasus, 583.676 sembuh, dan 21.237 meninggal dunia. Perkembangan ini sangat memperihatinkan mengingat sebelum dimulainya adaptasi kebiasaan baru, jumlah penduduk yang terinfeksi pada akhir bulan Mei baru sekitar 26 ribu kasus lebih.
Menurut Muttaqin, ledakan kasus pada bulan Desember terlihat dari beberapa indikator. Pertama, dalam 27 hari pertama Desember jumlah kumulatif kasus baru konfirmasi sudah mencapai 174 ribu. Angka ini setara dengan 136 persen jumlah kasus baru di November, 142 persen dari bulan Oktober, 156 persen dari September, dan 263 persen dari jumlah kasus baru di Agustus.
Kedua, rata-rata pertumbuhan harian sepanjang 1-27 Desember sudah mencapai 6.462 kasus per hari. Ini jauh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di November dengan 4.293 kasus per hari, Oktober 3.970 kasus per hari, September 3.740 kasus per hari, dan Agustus dengan 2.143 kasus per hari.
Ketiga, meskipun angka kesembuhan mengalami peningkatan namun khusus Desember ini perbandingan antara jumlah kasus baru dengan jumlah pasien covid-19 yang sembuh mengalami peningkatan menjadi 1,3 kali lipat. Pada bulan November perbandingannya adalah 1,1. Artinya konsekuensi ledakan kasus adalah meningkatnya kasus aktif yang berdampak pada penuhnya ruang ICU dan ruang perawatan atau isolasi di rumah sakit.
"Jika terjadi over kapasitas, maka potensi jumlah pasien meninggal semakin besar. Inilah salah satu dari bahaya ledakan kasus covid-19," paparnya.
baca juga: Rasio Kematian Akibat Covid-19 di Sumut Lebih Tinggi dari Nasional
Keempat, pada Desember ini jumlah pasien yang meninggal mengalami lonjakan yang signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dalam periode 1-27 Desember sudah terdapat 4.292 orang yang dikonfirmasi meninggal. Jumlah ini lebih tingi dibandingkan dengan kasus meninggal pada November 3.176 orang, Oktober 3.029 orang, September 3.323 orang, dan Agustus 2.286 orang.
"Apakah ledakan kasus pada bulan Desember ini terkait dengan pelaksanaan pilkada dan liburan panjang akhir tahun? Hal ini cukup jelas kaitannya dan sudah diakui oleh Satgas Covid-19 bahwa liburan akhir tahun dan kegiatan lainnya yang mendorong mobilitas penduduk merupakan motor penggerak pertumbuhan kasus," pungkasnya. (Ant/OL-3)
PEMERINTAH Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menunggu instruksi Pemerintah Pusat untuk melakukan penanganan Covid-19.
Presiden Joko Widodo akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 setelah pemerintah resmi mencabut status kedaruratan pandemi di Indonesia.
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
Langkah ini untuk mengoptimalkan kebijakan berlapis dengan pendekatan digital demi pengendalian covid-19, termasuk antisipasi masuknya virus varian baru ke Indonesia.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved