Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Lebih Mudah ke Lombok Lewat Lautan

UA/RF/N-3
28/12/2020 03:50
Lebih Mudah ke Lombok Lewat Lautan
Kendaraan antre memasuki kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, kemarin.(ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

PENINGKATAN pelayanan terus dilakukan sejumlah BUMN, meski di tengah pagebluk. Salah satunya PT ASDP Indonesia Ferry yang membuka rute penyeberangan baru dari Banyuwangi, Jawa Timur, langsung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Kami berharap jalur dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Lembar bisa menjadi layanan yang efektif dan efisien, baik dari segi waktu maupun biaya,” ujar Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi, di Ketapang, Banyuwangi, akhir pekan lalu.

Selama ini, warga dan armada truk dan logistik dari Pulau Jawa yang hendak menuju NTB harus membelah jalan darat di Bali. “Peng­operasian layanan penyeberangan jarak jauh ini sebagai bentuk pengembangan konektivitas dari Jawa-Nusa Tenggara Barat, sehingga bisa ditempuh langsung dan tidak perlu masuk Bali lagi,” lanjut Ira.

Ia berharap ke depan, penyeberangan Ketapang-Lembar dapat mendukung pembangunan daerah di sekitar dua pelabuhan itu, dengan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Pelayanan rute ini akan dilayani tujuh kapal, milik swasta dan PT ASDP. Jarak tempuh Ketapang-Lembar sejauh 125 mil, waktu berlayar 12,5 jam, dan waktu pelayanan 3 jam.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi berharap rute baru ini mampu menjaga kelangsungan bisnis dunia penyeberangan. “Selain itu, soal tarif harus betul-betul memerhatikan kepentingan masyarakat dan operator kapal.”

Sementara itu, investasi yang masuk ke Bangka Belitung ternyata tidak terpengaruh pandemi. Tahun ini, wilayah kepulauan, penghasil timah dan daerah wisata ini, mendapat gelontoran investasi senilai Rp1,7 trilun.

“Pandemi tidak memengaruhi pemilik modal untuk berinvestasi ke Bangka Belitung,” papar Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Supianto.

Ia merinci investasi itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri sebesar Rp1,3 triliun, dan modal asing Rp566 miliar lebih.

Pada 2021, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung menargetkan nilai investasi mencapai Rp2,1 triliun. Sejumlah sektor yang kemungkin­an dilirik ialah perikanan, kelautan, pertanian, dan sektor wisata.

“Selama ini, yang menyumbang besar untuk pertumbuhan daerah ini ialah sektor pertanian dan pariwisata,” tandasnya. (UA/RF/N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik