Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TERKENAL dengan daerah penghasil beras terbesar di Sumatra Selatan dan keempat se Indonesia, Banyuasin tidak cukup puas. Kini, Banyuasin meluncurkan beras dengan merek dagang sendiri yakni bernama Beras Sedulang Setudung. Produk beras berkualitas premium dan medium ini bakal dijual luas ke seluruh Tanah Air.
Bupati Banyuasin, Askolani mengatakan, pihaknya bangga bisa meluncurkan Beras Sedulang Setudung. Produk beras kualitas premium dan medium yang berasal dari hasil panen para petani di Kabupaten Banyuasin. Beras yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sei Sembilang ini nantinya akan menjadi ikon kebanggaan produk pangan Kabupaten Banyuasin yang selama ini sangat dinanti oleh masyarakat.
Peluncuran beras Sedulang Setudung dan sekaligus Launching Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat (Gerbang Perak) dipusatkan di Desa Sukatani Kecamatan Tanjung Lago, kemarin.
"Dengan diluncurkan beras ini, maka Kabupaten Banyuasin sebagai daerah penghasil beras nomor 4 nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI sudah resmi memiliki brand merek beras sendiri. Artinya Banyuasin tidak hanya sebatas menanam dan panen saja seperti selama ini namun sudah memiliki merek beras sendiri. Kita sebagai masyarakat Banyuasin harus bangga, karena kita punya merek beras sendiri, beras hasil panen dari sawah-sawah petani di seluruh penjuru Kabupaten Banyuasin," kata Askolani.
Ia menjelaskan, dengan adanya beras merek sendiri ini pihaknya dapat memberikan pilihan bagi para petani untuk menjual dan memasarkan beras yang mereka panen. "Kalau dulu, hasil panen berupa gabah langsung dijual oleh petani kita ke pengusaha dari Lampung dan provinsi lain dengan harga lumayan murah. Maka melalui BUMD Sei Sembilang pemerintah Banyuasin hadir untuk membantu petani agar hasil panennnya lebih bernilai dengan berinovasi membuat brand merek beras. Artinya yang dijual bukan gabah lagi tetapi sudah bentuk beras dalam kemasan," katanya.
Diakuinya perlu dukungan semua masyarakat Banyuasin untuk menyukseskan langkah ini. Caranya, dengan membeli produk beras Banyuasin sendiri yang kualitasnya sangat baik dan sehat karena dikelola secara alami. "Apapun lauk makanannya, maka berasnya Beras Sedulang Setudung," katanya.
Direktur BUMD Sei Sembilang Ardiansyah mengatakan peluncuran beras Sedulang Setudung tahap awal ini untuk memenuhi pesanan khusus sejumlah daerah dan untuk ASN Banyuasin.
"Ini peluncuran perdana untuk memenuhi pesanan khusus dan dalam waktu ke depan atas perintah Bupati, kita segera mengaktifkan ricemill milik Pemda yang selama ini tidak dimanfaatkan secara maksimal. Sejalan dengan itu maka BUMD Sei Sembilang akan punya alat produksi sendiri dan ini penting dalam rangka masuk ke pasar bebas," jelasnya.
"Kami dari BUMD akan berupaya semaksimal mungkin nantinya akan melibatkan petani atau pengumpul beras untuk bekerja sama sehingga dapat menyatukan persepsi bahwa Banyuasin sekarang sudah memiliki merek beras sendiri sebagai mana yang di amanatkan Bupati kepada kami, sebagai dukungan terhadap program Banyuasin Bangkit terkhusus program Banyuasin Prima," tandasnya.
Sementara itu, Kades Sukatani Suparman mengaku bangga dengan diluncurkannya Beras Sedulang Setudung milik Kabupaten Banyuasin. "Kami bangga kita sudah punya merek beras Sedulang Setudung. Dan bangganya lagi desa kami jadi lokasi peluncurannya," katanya.
Peluncuran beras ini diharapkannya menjadi momentum baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadi momen kebanggaan bagi petani Banyuasin. "Jujur saja selama ini kita hanya bisa tanam dan panen, tapi dengan adanya brand beras Sedulang Setudung tentu jadi kebanggaan kita," pungkasnya.
Diketahui, dengan program SERASI terbesar di Indonesia ini, Banyuasin berhasil mengoptimalkan lahan rawa menjadi lahan persawahan padi yang produktif. Banyuasin memiliki luas panen padi 208,598 hektare (ha), sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.
Potensi ini masih bisa ditingkatkan, luas lahan baku sawah 174.371 hektare dengan luas tanam 2019 seluas 213.813 ha terdiri dari lahan pasang surut 148.658 ha, (IP100 90.151 ha, IP200 58.007 ha, IP300 36 ha), lahan rawa lembak 25.713 hektar (IP100 21.279 ha, IP200 2.562 ha).
Dengan luas panen 208.598 ha, total produksi 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton. Lokasi paling potensial terdapat di 15 kecamatan. Seperti Muara Telang 23.120 ha, Air Saleh 21.391 ha, Sumber Marga Telang 10.299 ha, Makartijaya 11.000 ha, Muara Sugihan 24.292 ha, Tanjung Lago 15.226 ha, Selat Penuguan 12.710 ha, dan Rantau Bayur 16.337 ha. Empat kecamatan potensial untuk dikembangkan Kecamatan Rantau Bayur, Rambutan, Tungkal Ilir, dan Selat Penuguan.
Target ke depan, luas tanam 213.813 ha tahun 2019 dan tahun 2020 akan dapat tercapai seluas 263.368 ha tahun 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton untuk menjaga Lumbung Pangan Nasional. (DW/OL-10)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Ini kata BMKG. soal anggapan sebagian orang yang menganggap bahwa gempa Banyuasin tidak lazim karena terjadi di wilayah yang belum pernah terjadi gempa.
Sebayak tujuh program prioritas yang akan dijalankan dalam upaya percepatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan di Sumatra Selatan (Sumsel).
GUBERNUR Sumsel mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto untuk mempersingkat birokrasi dan menghapus birokrasi yang bertele-tele.
GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta Presiden Prabowo Subianto membantu penyelesaian pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan.
GUBERNUR Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, meniadakan open house pada lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah dan meminta masyarakat untuk perkuat silaturahmi dengan keluarga
Sebanyak 5.815 unit rumah yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumatra Selatan (Sumsel) akan dibedah sepanjang tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved