Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Uskup Maumere Rilis Surat Pastoral Perketat Prokes Saat Misa Natal

Gabriel Langga
20/12/2020 11:44
Uskup Maumere Rilis Surat Pastoral Perketat Prokes Saat Misa Natal
Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu.(MI/Gabriel Langga)

USKUP Keuskupan Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu mengingatkan seluruh pastor paroki untuk perketat protokol kesehatan (Prokes) di setiap gereja atau kapela yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Sikka saat misa Natal. Hal ini juga tertuang dalam surat seruan pastoral yang dikeluarkan Keuskupan Maumere dalam menyukseskan perayaan natal 25 Desember 2020 di masa pandemi.

Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu melalui Sekretaris Uskup Maumere RD Ephy Rimo kepada www.mediaindonesia.com, Minggu (20/12) menjelaskan ada sembilan poin yang harus dipatuhi pastor paroki dalam melaksanakan perayaan misa natal tahun ini di masa pandemi. Pertama, seluruh aktivitas baik persiapan rohani maupun jasmani dalam rangka Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2020 tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Kedua, seluruh aktivitas pelayanan sakramen dan sakramentali tetap memperhatikan Pedoman Umum Protokol Pelayanan Ibadat dan Sakramen dalam Misa New Normal Keuskupan Maumere yang telah ditetapkan pada 24 Juni 2020.

Ketiga, demi menghindari terlalu banyaknya umat yang berkumpul pada saat upacara  peribadatan/perayaan Ekaristi pada hari-hari raya, maka perayaan peribadatan/perayaan Ekaristi dirayakan beberapa kali (minimal 2 kali) pada satu tempat ibadat, dengan tetap memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan.

Keempat, perayaan yang terjadi pada sore hari, yakni pada Malam Natal (24 Desember 2020) dan Malam tutup Tahun (31 Desember 2020) sebaiknya dirayakan dua kali (2X) pada Pkl, 16.30 dan Pkl. 18.30.

Kelima, untuk memperlancar penerapan protokol kesehatan baik di rumah ibadat maupun di tempat-tempat pertemuan rohani lainnya disiapkan fasilitas kesehatan berupa tempat cuci tangan, hand sanitizer dan lain-lainnya serta petugas yang siap membantu penerapan protokol kesehatan dan bekerja sama dengan Tim Gugus Tugas Covid- 19 setempat.

Keenam, demi menjaga ketertiban dan keamanan perayaan, maka perayaan peribadatan/misa yang terjadi baik pada pagi, siang maupun sore hari dilengkapi dengan petugas keamanan dari kalangan orang muda, organisasi rohani, THS/THM yang telah disiapkan secara baik dan bekerja sama dengan petugas keamanan setempat.

Ketujuh, umat yang merayakan peribadatan/misa dipastikan sehat, tidak sedang sakit. Yang sedang sakit batuk, pilek, sakit tenggorokan, gangguan pernapasan sangat dianjurkan untuk merayakan peribadatan dari rumah melalui media komunikasi yang ada atau merayakan ibadat di rumah dengan teks ibadat yang disiapkan.

Kedelapan, anak-anak yang mengikuti perayaan peribadatan mesti tetap berada dalam pengawasan orang tuanya. Pemberian berkat untuk anak-anak ditiadakan.

Kesembilan, umat yang baru datang dari luar daerah/pulau dalam hari-hari menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini diharapkan melaporkan diri pada pimpinan wilayah setempat (RT/Rw/Desa/Kelurahan) serta melakukan isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari demi memutuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Selain itu, RD Ephy Rimo meminta seluruh umat baik para imam, biarawan/wati untuk menjadi pelopor gerakan memerangi penyebaran virus covid-19 di masa pandemi.

"Mari kita semua sebagai pelopor gerakan memerangi wabah virus covid-19. Tanpa mengabaikan segala kesulitan, kesusahan yang kita alami akibat pandemik covid- 19 selama ini, kita hendaknya berjuang terus untuk menjadi anggota gereja yang tangguh," pungkas dia (GL/OL-10) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya