MESKI terus dilakukan sosialisasi pemerintah, ternyata masih banyak warga Kabupaten Sikka yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
Seperti disaksikan mediaindonesia.com, saat dua kapal motor yang bersandar di Pelabuhan Lorens Say, Jumat (4/12) sekitar pukul 12.30 wita untuk menurunkan penumpang kapal yang rata-rata merupakan warga pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Banyak penumpang kapal yang turun di Pelabuhan Lorens Say mengabaikan prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mengingat pandemi Covid-19 ini belum selesai Indonesia bahkan di dunia.
Bahkan, penumpang kapal yang turun banyak tidak menggunakan masker. Termasuk dengan tidak menjaga jarak (social distancing) di atas kapal saat melakukan perjalanan dari Palue menuju Pelabuhan Lorens. Ditambah lagi di Pelabuhan Lorens Say maupun di atas kapal tidak terlihat tempat cuci tangan.
Saat ini Kabupaten Sikka masih berada di zona merah covid-19. Hingga Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengeluarkan surat himbauan pembatasan aktivitas masyarakat Sikka.
Selama ini, pemerintah gencar mensosialisasikan Gerakan 3 M di masa adaptasi kebiasaan baru sekarang ini. Yakni, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Gerakan ini merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
Namun sayang, masih banyak warga yang belum sadar akan pentingnya prokes sebagai upaya mencegah penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Sikka. (OL-13)