Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Jalan Rusak Parah Perniagaan Warga Desa Pogon Terhambat

Gabriel Langga
01/12/2020 19:35
Jalan Rusak Parah Perniagaan Warga Desa Pogon Terhambat
Jalan poros kabupaten di Desa Pogon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT rusak parah.( MI/Gabriel Langga)

KONDISI jalan raya di Desa Pogon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur rusak parah. Akibatnya biaya transportasi menjadi sangat mahal dan komoditas pertanian setempat merugi

Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, Selasa (1/12), disepanjang jalan yang dilewati menuju Desa Pogon kondisi jalan rusak parah. Lebih parah lagi di lokasi jalan Kebot-Kloangrotat.

Di lokasi ini jalan terlihat berbatu dan menanjak serta terdapat beberapa berlubang. Saat musim hujan, jalan poros kabupaten ini sulit untuk dilewati. Akibatnya bagi warga yang tidak memiliki kendaraan, harus keluarkan biaya besar transportasi untuk mengangkut hasil komoditi dengan melewati jalan lain.

Salah satu warga Desa Pogon, Fransiska Paskalina, 65, mengaku sudah lama jalan raya poros kabupaten yang ada di Desa Pogon mengalami kerusakan. Pada hal jalan tersebut menjadi akses utama bagi warga setempat untuk melakukan aktivitas terutama menjual hasil-hasil komoditi ke wilayah Kota Maumere.

Dengan kondisi jalan saat ini, jelas dia, jarang kendaraan roda dua atau empat yang melintas di sana. Warga lebih memilih jalur lebih jauh ke wilayah Desa Aibura dengan mengeluarkan biaya transportasi lebih besar ketimbang lewat
Desa Pogon

"Sekarang warga yang hendak jual komoditi atau apapun lebih suka lewat ikut Desa Aibura. Ketimbang jalan yang ada di Desa Pogon yang rusak parah. Apalagi kalau musim hujan. Terpaksa mau jual hasil komoditi juga pasti lewat Desa Aibura. Tentunya kos biaya transportasi juga semakin besar. Hanya orang-orang tertentu saja yang berani lewat jalan di Desa Pogon," ungkap Fransiska.

Mantan Ketua BPD Desa Pogon Yos Paket mengatakan, Desa Pogon merupakan daerah penghasil komoditi pertanian. Akibat infrastruktur jalannya yang rusak parah jadi menghambat transportasi komoditi yang hendak di jual ke kota atau ke Geliting.

"Akibat jalan rusak ini, biaya transportasi masyarakat naik. Misalnya, biaya ojek. Normalnya, dari Geliting ke Kloangrotat itu Rp10.000. Sekarang naik jadi Rp15.000-Rp20.000 karena ojek harus putar jauh lewat Desa Aibura ke Desa Pogon. Itu baru muat orang. Tetapi kalau muat hasil komoditi tentunya biaya transportasinya lebih besar," ungkap Yos Paket.

Yos Paket berharap, pemerintah daerah memprioritaskan pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan. Sebab hal itu adalah hak-hak dasar masyarakat.

"Masyarakat Desa Pogon kehilangan kepercayaan hak-hak dasar sesuai dengan visi misi pemerintah saat ini. Infrastruktur jalan di Desa Pogon tidak diperhatikan," pungkas dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Wenseslaus Wege saat dihubungi mediaindonesia.com mengakui, Desa Pogon merupakan desa penghasil komoditi di Kabupaten Sikka. Dengan kondisi jalan yang rusak merugikan warga.

"Kami di DPRD sudah mengusulkan dan mensyahkan perbaikan jalan di Desa Pogon pada anggaran tahun depan (2021). Perbaikan ruas jalan yang ada di Desa Pogon masuk di dalam anggaran DID senilai Rp1,2 miliar," ujar dia.

Politisi Hanura ini berharap, dalam penetapan APBD 2021, anggaran untuk perbaikan jalan di Desa Pogon ditetapkan. Perbaikan jalan tersebut demi meningkatkan ekonomi masyarakat untuk memperlancar menjual hasil bumi komoditi.
(OL-13)

Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Warga Medan Labuhan Lakukan Pemblokiran



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya