Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Satgas Covid-19: Penanganan Kasus Klaster Keluarga Cukup Sulit

Benny Bastiandy, Budi Kansil
29/11/2020 12:21
Satgas Covid-19: Penanganan Kasus Klaster Keluarga Cukup Sulit
covid-19(Ilustrasi)

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, relatif cukup terkendala menangani pasien terkonfirmasi positif yang dikategorikan klaster keluarga. Penyebabnya, akses keluar-masuk sulit terkendali. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan ada kasus klaster keluarga di Kabupaten Cianjur yang pengendaliannya cukup terkendala. Apalagi, tak semua pasien terkonfirmasi positif di klaster keluarga itu mau diisolasi.

"Kalau untuk klaster keluarga, saya kira memang lebih sulit karena banyak sekali aksesnya," terang Yusman, Minggu (29/11).

Teranyar kasus klaster keluarga di salah satu kampung di Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur. Terdapat 18 orang yang terkonfirmasi positif covid-19.

"Yang di Pamoyanan itu 18 orang. Tapi yang sudah diisolasi di Pusat Isolasi Vila Bumi Ciherang, itu ada 10 orang. Kami upayakan yang 8 orang juga diisolasi di pusat isolasi," ucap Yusman.

Bagi Yusman, klaster keluarga memang wajib diisolasi di pusat isolasi. Langkah itu untuk mempersempit penyebaran covid-19, minimalnya di lingkungan warga sekitar.

"Kalau tidak diisolasi, kami khawatirkan tidak disiplin. Misalnya masih memaksakan diri keluar rumah," jelasnya.

Yusman menuturkan 8 orang warga di Kelurahan Pamoyanan itu sempat menolak diisolasi. Namun dengan upaya persuasif dan edukatif, mereka akhirnya mau diisolasi.

"Kita masih menunggu ruang di Pusat Isolasi Vila Bumi Ciherang ada yang kosong. Kami sarankan mereka tetap berada di rumah, tidak keluar masuk, sambil menunggu dikirim ke pusat isolasi," ucapnya.

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur telah membuat edaran ke setiap kecamatan hingga desa dan kelurahan agar meningkatkan kewaspadaan potensi terjadinya klaster keluarga. Dengan meningkatkan kewaspadaan, diharapkan tidak terjadi lagi kasus baru klaster keluarga.

"Di kecamatan kan sudah ada tim satgasnya. Di desa juga sama, sudah terbentuk satgas. Harus saling memperkuat. Tim ini yang harus masif mengedukasi masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi klaster keluarga. Cara mencegahnya tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," bebernya.

baca juga: Ribuan Petugas Pilkada Babar Jalani Rapid Test

Satgas, jelas Yusman, tidak memberlakukan karantina wilayah (lockdown) terhadap klaster keluarga. Terkecuali jika penyebarannya berada di satu kampung.

"Kalau di-lockdown kasihan karena sektor perekonomian mereka pasti terganggu," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik