KABUPATEN Barito Kuala, Kalimantan Selatan menjadi bagian program pengembangan ketahanan pangan (food estate) yang tengah dijalankan pemerintah di Kabupaten Kuala Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kawasan yang terintegrasi dengan food estate ini adalah daerah transmigrasi Cahaya Baru. Kawasan ini dinilai memiliki potensi sebagai kawasan agropolitan dan menjadi sentra pertanian di Kabupaten Barito Kuala juga Kalsel. Hal ini dikemukakan Anggota Komisi V DPR RI , Rifqinizamy Karsayuda, Minggu (29/11).
"Kawasan transmigrasi Cahaya Baru memiliki beberapa potensi, diantaranya produktivitas penduduk transmigran, hasil pertaniannya positif dan kondisi rawa persis dengan kawasan Food Estat Kalteng. Oleh karena itu, pada 2021, sudah dialokasikan anggaran cukup untuk menjadi stimulan bagi pengembangan Cahaya Baru," ujarnya.
Beberapa waktu lalu Komisi V DPR RI dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah bertemu dengan Pemprov Kalsel membahas masalah ini. Provinsi Kalsel, dikatakan Rifqinizamy memiliki peran strategis karena berbatasan langsung dengan ibukota negara yang baru di Provinsi Kaltim. Serta berbatasan dengan kawasan program strategis nasional yaitu food estate di Kalteng.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli mengatakan, kawasan transmigrasi Cahaya Baru terdiri dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Anjir Pasar tersebut merupakan wilayah pengembangan kawasan agropolitan. Selain sentra produksi tanaman pangan juga sentra jeruk.
baca juga: Persit KCK Kodim Klaten Bantu Sembako Pengungsi Merapi
"Jika nanti ditetapkan sebagai kawasan agropolitan nasional dan bagian dari program food estate maka kita harapkan desa-desa di Kabupaten Batola semakin berkembang dan maju," tuturnya. Namun Zulkifli mengungkapkan, prosedur untuk mengembangkan kawasan tersebut harus melalui kajian yang melibatkan tim kajian pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. (OL-3)