Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEJUMLAH pihak mengutuk keras aksi terorisme yang diduga dilakukan kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah. Pembunuhan terhadap satu keluarga dan pembakaran tempat ibadah itu telah melukai nilai-nilai keadaban dan kemanusiaan.
''Kasus ini harus menjadi perhatian serius pemerintah, kepolisian, dan TNI. Jika diperlukan, segera dibentuk tim investigasi gabungan untuk menuntaskan perkara tersebut,'' ujar Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, kemarin.
Menurut Lestari, aksi terorisme itu berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Untuk itu, dia meminta masyarakat jangan terprovokasi dengan aksi tersebut.
Imbauan serupa juga disampaikan Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom, kemarin.
"Serahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada aparat. Marilah kita semua bahu-membahu menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama," tegasnya.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Benny Susetyo meminta negara untuk hadir dan memberi jaminan rasa aman bagi seluruh masyarakat, terutama yang berada di Sigi dan sekitarnya.
"Tindakan teror ini harus segera diusut tuntas, harus segera dihentikan demi menjaga keutuhan hidup berbangsa dan bernegara," ujar Benny.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan empat warga yang masih dalam satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh secara sadis, Jumat (27/11). Selain itu, delapan rumah warga termasuk rumah yang dijadikan tempat ibadah dibakar.
Didik menegaskan, berdasarkan keterangan para saksi, pelaku pembunuhan ialah kelompok MIT.
"Ketika petugas perlihatkan foto-foto DPO ke saksi, saksi mengenali salah satu pelakunya ialah Ali Kalora," paparnya, kemarin. (Pra/Faj/Tri/TB/X-10)
Setelah membunuh istri, pelaku mendatangi rumah tetangganya pada tengah malam dan secara terbuka mengakui perbuatannya.
Seorang perempuan berinisial RK, berusia 25 tahun, diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) hingga tewas. Pelaku diduga adalah suaminya sendiri, JN, berusia 36 tahun.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved