Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Setiap akhir pekan, bahkan di hari kerja sekalipun, Pantai Cimaja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diramaikan warga urban dari Jakarta juga kota-kota di Jawa Barat, yang membawa serta papan selancarnya. Aneka warna papan selancar tampak berseliweran di antara gulungan ombak, di pantai para peselancar yang tengah rehat sejenak sesekali memberi semangat, namun ada pula yang menikmati aktraksi kawan-kawannya itu dalam diam.
Pantai yang jadi favorit pecinta ombak asal Jakarta karena terhitung paling dekat jarak tempuhnya itu bukan cuma bersahabat bagi mereka yang telah piawai meliuk-liuk di antara gulungan ombak, namun juga bagi yang masih belajar. Setelah menguasai papan dan ombak, sebagian besar mereka yang tadinya hanya ingin menuntaskan rasa penasaran itu kemudian kecanduan dengan Cimaja.
Para pecinta olahraga yang juga terbilang kegiatan wisata ini istimewa karena karakter mereka selaras dengan dampak akibat pandemi. Mereka yang lebih menyukai pantai-pantai yang sepi, justru diuntungkan karena tak lagi harus berbagi area dengan wisatawan.
Namun, tetap saja dibutuhkan momentum agar kegiatan wisata ini senantiasa bergeliat. Maka, Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Kabupaten Sukabumi menggelar acara kompetisi olahraga selancar bertajung Cimaja Surf Fest Pro 2020 powered by Arya’s Surf Camp di pada 21-22 November 2020. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan pengelola akomodasi wisata selancar di Cimaja yaitu Arya’s Surf Camp dan mendapat dukungan dari Kemenparekraf/Baparekraf .
Cimaja Surf Fest Pro 2020 merupakan kegiatan yang berlanjut dari acara webinar “Surfing Talks: Cek Ombak Bali dan Cimaja” yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf RI untuk mempromosikan wisata selancar pada awal November 2020. Cimaja Surf Fest Pro 2020 digelar dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti melakukan rapid test untuk seluruh panitia dan peserta lomba sebelum memulai kegiatan, membatasi jumlah peserta lomba, tidak menciptakan kerumunan di lokasi acara, menerapkan jaga jarak selama kegiatan, menjaga higienitas tangan dan barang, serta memberlakukan aturan selalu pakai masker di tempat umum.
Acara ini menghadirkan tiga orang juri dari kalangan peselancar profesional yang memiliki sertifikat juri dari International Surfing Association (ISA), yakni Diki Zulfikar, Dede Suryana, dan Gigit Permana. Sedangkan peserta lombanya berjumlah 64 orang yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia, yakni Mentawai, Bengkulu, Carita, Jakarta, Pangandaran, Batukaras, Yogyakarta, Pacitan dan Sukabumi. Ada juga beberapa peselancar mancanegara yang sedang tinggal di Indonesia turut mengikuti kegiatan ini.
Sejalan dengan tujuan dari Persatuan Selancar Ombak Indonesia yang tengah menjaring atlit berbakat yang akan dapat berprestasi di ajang kompetisi olahraga selancar, sekaligus memperkenalkan dan mempromosikan Cimaja, Sukabumi sebagai destinasi wisata selancar yang akan dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Diharapkan Cimaja Surf Fest Pro 2020 menjadi ajang untuk mencari talenta atlet-atlet peselancar baru. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan kegiatan selancar yang sudah diresmikan menjadi cabang olahraga pertandingan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Selama pandemi ini kita jarang sekali ada silaturahmi dengan para peselancar, kita jarang melihat prestasi rekan-rekan kita. Tapi dari acara Cimaja Surf Fest Pro 2020 ini kita mendapat beberapa catatan calon atlet yang akan kita kembangkan jadi atlet profesional," jelas Sekretaris Jenderal PSOI Kabupaten Sukabumi Iman Nulhakim.
Pada hari pertama acara, seluruh peserta mengikuti babak penyisihan awal untuk menyeleksi 32 peserta. Kemudian pada hari kedua, lomba dilanjutkan ke babak penyisihan lanjutan, babak semifinal, dan babak final.
Nama-nama yang berhasil keluar sebagai juara dalam kompetisi selancar Cimaja Surf Fest Pro 2020, berturut-turut adalah Pito dari Batukaras, serta tiga peselancar asal Cimaja yaitu Erik Damian, Andre Julian, dan Deden S.
"Alhamdulillah meski dalam kondisi pandemi kita dapat melaksanakan acara dengan lancar, sesuai harapan, dan dengan mematuhi protokol kesehatan. Semoga acara seperti ini ke depannya bisa berlanjut dan diperbanyak lagi untuk mempromosikan wisata selancar dan memacu prestasi generasi muda dalam olahraga selancar," ujar Sekretaris Jenderal PSOI Kabupaten Sukabumi Iman Nulhakim, Minggu.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved