Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Takut Suara Gemuruh Merapi Warga Klakah Minta Diungsikan

Widjajadi
26/11/2020 14:25
Takut Suara Gemuruh Merapi Warga Klakah Minta Diungsikan
Warga Dusun Sumber, Desa Klakah, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali minta diungsikan karena mendengar suara gemuruh Merapi(MI/Widjajadi)

SUARA gemuruh Gunung Merapi yang berasal dari puncak gunung pada Rabu malam (25/11), membuat 102 warga kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi di Dusun Sumber, Desa Klakah, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali yang masih bertahan minta diungsikan ke Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) Klakah. Mereka ketakutan mendengan suara gemuruh keras dari puncak.

"Yang diungsikan semalam dari Dusun Sumber sebanyak 102 orang merupakan warga usia rentan, yakni warga lansia, balita hingga anak usia 10 tahun dan ibu hamil serta yang baru saja melahirkan. Mereka ketakutan mendengar suara gemuruh," ungkap Sekdes Klakah, Arif Yuwono kepada Media Indonesia, Kamis (26/11) di TPPS Klakah.

Danramil Selo Kapten Inf Tony Hidayanto ikut menambahkan, begitu dapat informasi tentang keinginan ratusan warga usia rentan yang masih bertahan di kawasan KRB III, yakni Dusun Sumber, Desa Klakah, maka gabungan relawan kemanusiaan langsung merapat dengan sejumlah armada non truk dan ambulance untuk menjemput.

Beberapa hari terakhir ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali tidak jemu mendekat dan mendorong agar warga usia rentan yang masih bertahan di pemukiman KRB III segera mengungsi, mengingat eskalasi aktivitas vulkanik dan kegempakan makin meningkat, dan mengarah potensi erupsi yang membesar saat status Siaga atau level III.

Dengan adanya tambahan 102 pengungsi dari Sumber maka jumlah pengungsi di TPP Klakah berjumlah 368 warga usia rentan. Sebelumnya sudah ada 266 pengungsi di TPPS Klakah.

Sementara itu 277 pengungsi usia rentan juga masih bertahan di TPPS Tlogolele. Sedang di TPPS Jrakah sejak Rabu malam juga tambah 10 pengungsi,hingga keseluruhan 257 orang terdiri balita dan anak sampai usia 10 tahun, ibu hamil dan ibu baru saja melahirkan serta warga lansia.

Pada bagian lain Danramil Kapten Tony bersama Kapolsek Selo AKP Maryanto dan elemen relawan terus menyerurukan protokol kesehatan ketat di kawasan pengungsian. Apalagi setelah ada dua tenaga kesehatan di Puskesmas Selo yang lokasinya tidak jauh dari pengungsian terpapar covid-19.

"Unsur pimpinan gabungan relawan terus meyerukan penerapan protokol kesehatan di kawasan pemukiman, sebagai menghindarkan penularan covid-19," imbuh Kapten Tony.

Pada saat sama pihak desa pada Kamis (26/11) mendirikan panggung hiburan rakyat, untuk mengibur para pengungsi di TPPS Klakah. Hiburan berupa tradisi tari campur bawur yang melibatkan 100 penari dengan kostum hanoman dan buto cakil.

Tony berharap di tengah situasi pandemi covid-19 ini, kerumunan bisa dicegah. "Maksudnya menghibur, tapi ini riskan karena terjsdi pada masa pandemi covid," sergah dia.

Sementara itu pelarangan penambangan pasir Merapi bekum ditaati sepenuhnya oleh warga dan telah berbuntut tewasnya seorang penambang yang diterjang longsor di lokasi penambangan dialiran  anak Kali Apu, pada Rabu sore.

"Saya bersama Kapolsek Selo sudaj berulangkali mengingatkan terkait pelarangan di aliran sungai pasir yang berhilu di Merapi radius 5 km. Tapi karena itu meripakan mata pencaharian, mereka nekat dan diam diam masih ada yang nekat," tandasnya. Koramil dan Polsek kini meningkatkan patroli di kawasan penambangan pasir untuk mencegah penambang yang nekat. (OL-13).


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya