Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Negara Hadir di Saat Merapi Mengancam

DJOKO SARDJONO
20/11/2020 02:40
Negara Hadir di Saat Merapi Mengancam
Kepala BNPB Doni Monardo (kiri) menyerahkan bantuan penanganan bencana erupsi Gunung Merapi kepada Pemkab Klaten(MI/DJOKO SARDJONO)

WARGA yang terancam bahaya akibat erupsi Gunung Merapi mulai mendapat perhatian pemerintah pusat. Kemarin, Doni Monardo menjadi wakil pertama pemerintah pusat yang turun ke lokasi, mengunjungi warga.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu datang ke Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di wilayah ini, sudah 362 warga dari Balerante dan desa tetangganya, Tegalmulyo, mengungsi.

Doni yang didampingi Pjs Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko juga melihat kandang ternak komunal sebagai tempat mengungsikan ternak dan sudah terisi 128 sapi.

“Kedatangan saya ke Balerante untuk mengecek kesiapan kepala daerah dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi,” ujar Doni.

Seperti biasa, Kepala BNPB datang tidak dengan tangan kosong. Ia menyerahkan dana bantuan penanganan bencana erupsi Gunung Merapi untuk Klaten sebesar Rp1 miliar, 75 ribu lembar masker kain nonmedis, dan 150 lampu air garam.

Adapun sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, ia juga menyerahkan bantuan pendukung berupa 2.500 antigen tes usap, 200 ribu masker kain, dan 250 jeriken pencuci tangan.

Doni meminta pemkab untuk memberi kepastian bahwa tempat pengungsian dan fasilitasnya aman, nyaman, dan logistik terpenuhi. “Penerapan protokol kesehatan haus dikedepankan karena kami tidak ingin tempat pengungsian jadi klaster penularan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budianto mengaku sudah melaksanakan uji usap terhadap
26 pengungsi. Seluruh peserta tes dinyatakan negatif covid-19. “Terkait lokasi pengungsian, kami nyatakan sudah memenuhi standar protokol kesehatan.”

Simulasi

Sebelumnya, di Yogyakarta, Doni Monardo memberikan arahan dalam kegiatan simulasi antisipasi erupsi Merapi alias tactical fl oor game. Simulasi itu merupakan upaya bersama dalam pencegahan dan mitigasi oleh berbagai pihak sebagai langkah awal untuk keselamatan masyarakat.

“Upaya pencegahan harus dilakukan sejak awal dalam penanganan bencana, dibarengi dengan mitigasi. Ketika perencanaan-perencanaan ini belum optimal,
kita harus pararel dengan upaya mitigasi,” tuturnya.

Doni menyatakan apresiasinya untuk para pemimpin daerah, tokoh masyarakat, dan relawan pegiat kebencanaan. Mereka telah bekerja keras sejak status Merapi dinaikkan dari waspada ke siaga, 5 November lalu.

Pemerintah pusat, lanjutnya, akan terus memberi dukungan dan pendampingan yang lebih baik kepada masyarakat. Khususnya untuk menyiapkan fasilitas kelompok rentan, seperti anak-anak, ibu hamil, warga lansia, dan penyandang disabilitas. Di antaranya logistik, air minum, MCK, dan kebutuhan bagi ibu menyusui dan ibu hamil.

Di masa pandemi, penerapan protokol kesehatan juga harus mendapat perhatian. “Kelompok yang rentan tertular covid-19 harus mendapat perhatian khusus,” jelasnya.

Doni menyilakan warga yang berusia muda untuk tetap beraktivitas. Namun, mereka harus selalu mengikuti perkembangan terkait ancaman potensi dan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi.

Belajar dari letusan sebelumnya, Doni berharap kegiatan perencanaan dapat diketahui oleh semua pihak sehingga memberikan manfaat pada upaya penanganan bencana ke depan bisa berjalan lebih baik. “Kami imbau semua pihak bekerja sama, khususnya relawan berbasis komunitas, sebagai semangat yang hidup di tengah masyarakat. (Fer/AU/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya