Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Potensi Lokal dan Pariwisata Labuan Bajo Digali

Cindy Ang
19/11/2020 08:15
Potensi Lokal dan Pariwisata Labuan Bajo Digali
Pengunjung menikmati pemandangan dari puncak setelah menaiki anak tangga di Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT.(MI/Susanto)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggali potensi lokal dan pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui program aksilarasi (Aksi Selaras Sinergi). Ini guna menciptakan pengalaman wisata yang khas demi meningkatkan jumlah wisatawan.

"Saat ini, aksilarasi berada di tahun pertama. Program ini merupakan salah satu langkah mendukung Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas," kata Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf, Mohammad Amin lewat keterangan tertulis, Kamis (19/11).

Amin menjelaskan Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai empat besar destinasi super prioritas. Mulai dari adanya situs warisan dunia Taman Nasional Komodo hingga akan menjadi lokasi penyelenggaraan sejumlah agenda internasional, seperti G20 Summit dan ASEAN Summit pada 2023.

Baca juga: BI Kalteng Bantu Perbaikan Dermaga Taman Tanjung Putting

Sehingga, diperlukan kekhasan dan identitas di Labuan Bajo yang tidak hanya mengandalkan keindahan alam semata. Kemenparekraf akan memberi pendampingan pembuatan produk kreatif agar masyarakat setempat mampu menciptakan produk unggulan baik sektor seni musik, pertunjukan, seni rupa dan penerbitan.

"Besar harapan kami kegiatan ini mampu mendukung terbentuknya ekosistem ekonomi kreatif Labuan Bajo guna mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan dukungan peran aktif warga sekaligus mendukung pengembangan destinasi pariwisata," ucap Amin.

Program aksilarasi akan dilaksanakan selama lima tahun dengan tahapan per tahun yang telah direncanakan.

Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam, mengatakan program aksilarasi Labuan Bajo T.A 2020 akan memasuki tahapan puncak tahun ini. Yakni uji publik yang akan dilaksanakan pada 19 November 2020.

"Uji publik ini adalah puncak dari kegiatan dari pendampingan di tahun produksi, akan dilaksanakan oleh pihak yang terlibat selama pendampingan dan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Uji publik ini akan direkam dan ditayangkan secara daring," ujar Neil.

Sebanyak 16 karya telah dihasilkan pada 2020 meliputi, seni musik sebanyak tiga karya yakni Sompo, Flores Human Orchestra, dan Labuan Bajo World Band.

Lalu, seni pertunjukan sebanyak delapan karya yakni tiga tari berbasis tradisi, dua tarian animal pop komodo, dan seni pertunjukan teater.

Kemudian, terdapat naskah yang terdiri dari, cerita rakyat, pertunjukan kolosal. Selanjutnya, seni rupa berupa site specific. Terakhir, empat karya penerbitan yang terdiri dari tiga dummy buku seri mengenal Labuan Bajo, dan satu peta jelajah Labuan Bajo.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo-Flores Shana Fatina menyambut baik program aksilarasi Labuan Bajo. Dia ingin Labuan Bajo memiliki kekhasan produk wisata yang mampu membangun kenangan wisatawan terhadap Labuan Bajo.

"Karena kita tidak bisa mengandalkan keindahan alam saja, karena di tempat lain juga ada, tetapi interaksi dengan masyarakat itu akan terus lekat," ujar Shana. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya