Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu di Sukabumi Merana

Benny Bastiandy
16/11/2020 16:20
Harga Kedelai Melambung, Perajin Tahu di Sukabumi Merana
Perajin tahu dan tempe di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terpukul kenaikan harga kedelai belakangan ini.(Antara)

PERAJIN tahu dan tempe di Kota Sukabumi, Jawa Barat, gigit jari. Pasalnya, kurun dua pekan terakhir, harga kacang kedelai impor terus melonjak cukup signifikan.

Mereka pun dilanda kebingungan. Sebab, di tengah pandemi covid-19, saat penjualan juga tengah mengalami kelesuan, mereka dihadapkan pula dengan naiknya bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe.

Seperti dialami Boby Brata, perajin tahu Katineung Putra H.O di Jalan Pemuda (Komplek Kopti), Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Boby menuturkan, saat ini harga kacang kedelai impor mencapai kisaran Rp8.500 per kilogram dari harga normal di kisaran Rp7 ribu-Rp7.500 per kilogram.

"Naiknya memang secara bertahap. Pertama kali naik itu menjelang libur panjang Maulid Nabi, sekitar dua minggu lalu. Sekarang harganya naik lagi," ungkap Boby kepada Media Indonesia, Senin (16/11).

Boby menilai kenaikan harga kacang kedelai saat ini tidak wajar. Dalihnya, penaikan harga biasanya hanya di kisaran Rp50-Rp100 per kilogram.

"Kalau sekarang naiknya sangat signifikan. Hampir Rp800-Rp1.000 perkilogram naiknya. Ini tidak wajar," tuturnya.

Boby tak memungkiri selama ini bahan baku pembuatan tahu atau tempe memang masih mengandalkan kacang kedelai impor dari AS. Artinya, berfluktuasinya harga kacang kedelai akan dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Tapi sekarang kan informasinya rupiah itu sedang menguat terhadap dolar AS. Secara logika, harusnya tidak terjadi kenaikan harga. Apalagi naiknya ini sangat signifikan," tegasnya.

Ia pun menaruh kecurigaan penaikan harga kacang kedelai saat ini hanya akal-akalan para spekulan. Terlebih momentum penaikannya selalu bertepatan dengan libur panjang.

"Iya, seperti awal naik sekitar dua minggu lalu. Naiknya kan menjelang libur panjang cuti bersama itu. Sekarang naik lagi, momennya bisa jadi karena mau libur akhir tahun," ujar Boby.

Boby berharap Pemkot Sukabumi khususnya, bisa menelusuri penyebab naiknya harga kacang kedelai saat ini. Terlebih harus mencari alternatif solusi karena dikhawatirkan kalau harga tak terkendali, yang terjadi bakal banyak perajin mogok berjualan atau bahkan gulung tikar. Boby mengaku akibat naiknya harga kedelai, produksi tahu pun jadi berkurang.

"Perlu ada campur tangan pemerintah kalau situasi dan kondisinya seperti ini. Apakah nanti dari pemerintah sendiri akan ada bantuan (subsidi) atau seperti ini. Ini harus segera dicari solusinya. Kami berharap agar pihak tidak semena-mena menaikkan harga kedelai. Ini untuk menjaga stabilitas harga bahan baku pembuatan tahu dan tempe," pungkasnya.

Berdasarkan perkembangan harga bahan pokok penting di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede hasil pemantauan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kota Sukabumi, saat ini rata-rata harga kacang kedelai per Senin (16/11), berada di kisaran Rp9 ribu per kilogram. (OL-13)

Baca Juga: Delapan Polisi di Polrestabes Medan Dipecat

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya