Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Pekerja Kemanusiaan Mulai Mendekati Merapi

(AT/AU/TS/JS/WJ/N-2)
15/11/2020 04:35
Pekerja Kemanusiaan Mulai Mendekati Merapi
INTENSITAS KEGEMPAAN GUNUNG MERAPI: Relawan mengamati aktivitas Gunung Merapi dari Pos Pantau Merapi Balerante di Kemalang, Klaten,(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wsj.)

BENCANA Merapi kembali menjadi ajang kerja kemanusiaan banyak pihak. Tidak hanya pemerintah daerah dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang harus bekerja keras.

Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejumlah relawan sudah bergegas turun ke lapangan. Mereka berasal dari Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Tagana Sleman, PMI Sleman, dan relawan Sleman.

“Mereka sudah melapor untuk ikut membantu melakukan kerja kebajikan bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, kemarin.

Dia berharap relawan lain yang akan menyusul juga melapor terlebih dulu ke BPBD Sleman. “Bukan apa-apa. Jika mereka melapor, kami bisa berkoordinasi. Mereka memiliki spesifikasi apa sehingga bisa ditempatkan sesuai keahliannya.”

Kemarin, jumlah warga yang sudah bersedia mengungsi terus bertambah. Di Cangkringan, Sleman, Camat Suparmono menyatakan sudah lebih dari 200 warga Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo, yang mengungsi karena kampung mereka berjarak kurang dari 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

“Mereka kelompok rentan, terdiri dari lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.”

Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsi. Mereka menambahkan 35 titik lokasi pengungsian
baru dari semula hanya 9 titik. “Dengan 44 titik pengungsian, kita berusaha mengatur warga tetap mengikuti standar protokol kesehatan covid-19, dengan tidak berdesak-desakan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Edy Susanto.

Sebagian besar lokasi pengungsian menggunakan gedung sekolah. BPBD sudah membangun sekat sehingga lokasi pengungsian memiliki 1.313 bilik terpisah.

Sementara itu, di Klaten, arus pengungsi terus bertambah. Total jumlah warga yang harus meninggalkan rumah dan kampungnya mencapai 307 orang.

“Pengungsi ditampung sementara di Balai Desa Balerante dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang. Selain kelompok rentan, warga dewasa lain juga sudah mengungsi,” kata humas BPBD Nur Tjahjono.

Kemarin, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Keben canaan Geologi menyatakan, Gunung Merapi mengalami 59 kali gempa guguran. “Ada asap putih keluar dari kawah dengan intensitas sedang hingga tebal,” tambah Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.

Sebelumnya, ia menyatakan di Gunung Merapi belum muncul lava baru. Guguran lava yang keluar merupakan material lava sisa erupsi tahun-tahun sebelumnya. “Guguran lava yang terjadi saat ini mengindikasikan ada desakan magma dari dalam.” (AT/AU/TS/JS/WJ/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik