Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini soal gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia sejak Jumat (13/11) hingga Sabtu (14/11).
Kepala Bidang Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana mengatakan siklon tropis Vamco 980 hPa terpantau di Laut Cina Selatan bagian barat Filipina memberikan dampak tidak langsung pada ketinggian gelombang di Laut Natuna utara, dan perairan Kepulauan Anambas, Kepulauan Natuna, Laut Natuna.
Baca juga: Gelombang Tinggi, Penyeberangan ke Karimunjawa Dihentikan
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Utara-Timur dengan kecepatan berkisar 4 - 25 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4 - 22 knot," kata Taufan dalam keterangannya, Jumat (13/11).
Menurutnya, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Cina Selatan, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia Barat Lampung. "Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," sebutnya.
Kondisi itu juga mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairaan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Laut Natuna, Perairan selatan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Perairan selatan Sumba - Pulau Sawu, Perairan Kupang - Pulau Rotte.
Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Samudra Hindia selatan Pulau Sawu - Pulau Rotte, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua, Laut Arafuru selatan Merauke.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, diantaranya adalah Perairan P. Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia barat Sumatra, Perairan selatan Jawa - Pulau Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - P. Sumba, Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.
"Lalu gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna utara," terangnya
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). "Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya. (Fer/A-1)
Ikan dencis dari biasanya Rp25.000 per kg (kilogram), sekarang naik menjadi Rp45.000 per kg.
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Gelombang tinggi berkisar 2,5-4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 terjadi di perairan utara terutama Karimunjawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved