Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SULAWESI Tengah menjadi salah satu provinsi dengan angka pernikahan anak tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sulteng menempati peringkat kelima pernikahan anak tertinggi khususnya perempuan usia di bawah 20 tahun dengan persentase 58,9 persen dan 32 persen untuk usia di bawah 18 tahun.
Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati mengatakan, tingginya angka pernikahan anak di Sulteng cukup mengkhawatirkan. Karena itu, lanjutnya, dapat berdampak pada kesehatan perempuan, khususnya saat melahirkan anak pertama.
"Menyikapi itu BKKBN Sulteng, telah membentuk program integrasi lintas sektor bernama Patujua," terang Maria di Palu, Kamis (12/11).
Menurutnya, program tersebut dibentuk bulan lalu dengan melibatkan sejumlah instansi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan pihak lainnya.
"Dalam bahasa Kaili, Patujua berarti menuju tujuan bersama. Patujua ini merupakan satu inisiasi program terpadu," jelas Maria.
Ada tiga persoalan utama penyebab tingginya pernikahan anak di Sulteng yakni faktor ekonomi, pemahaman kurang oleh masyarakat, dan pergaulan bebas alias seks bebas. Sejatinya, untuk menekan angka pernikahan anak sudah banyak dilakukan sejumlah instansi di Sulteng. Namun, selama ini sejumlah program yang dikeluarkan masih jalan sendiri.
"Misalnya DP3A jalan sendiri, BKKBN jalan sendiri, Dinas Sosial jalan sendiri. Dinas lain juga begitu. Melalui Patujua ini, kita padukan menjadi program bersama dan diharapkan bisa berhasil," tegas Maria.
Progres program Patujua, saat ini telah memasuki tahapan pembahasan pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub) Sulteng. BKKBN Sulteng, berharap dalam waktu dekat Pergub tersebut sudah bisa disahkan.
"Nanti kita bentuk satu mekanisme dan sistem kerja bersama dalam program Patujua. Kita berharap, dalam waktu tiga tahun ke depan, angka pernikahan anak di Sulteng, sudah bisa kita turunkan," tandas Maria.
Tingkat pernikahan anak tertinggi di Sulteng berada di Kabupaten Buol, Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai. Sedangkan daerah dengan angka pernikahan anak terendah di Sulteng adalah di Kota Palu. (R-1)
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Pemkot Palu menyerahkan lahan seluas dua hektare kepada Kementerian P2MI untuk pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) sekaligus Migran Center pertama di Indonesia.
Angka ini melonjak dari Rp7,8 miliar pada 2023 dan Rp3,5 miliar pada tahun-tahun sebelumnya.
PSI) telah menyatakan sikap bergabung dengan Partai NasDem dalam Pilkada Kota Palu 2024, untuk mengusung Muhammad J Wartabone (MJW) yang merupakan kader NasDem.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng), menangkap Ibu Rumah Tangga (IRT) karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu-sabu di Pelabuhan Taipa, Kota Palu.
HABIB Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal sebagai Guru Tua kini resmi diakui sebagai WNI. Status WNI itu merupakan langkah menuju pengakuan sebagai Pahlawan Nasional semakin dekat.
Dalam hasil survei ini, Hadiyanto Rasyid yang merupakan wali kota Palu saat ini menunjukkan keunggulan yang signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved