Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Patujua Diharap Bisa Tekan Angka Pernikahan Anak di Sulteng

M Taufan ST Bustan
12/11/2020 17:18
Patujua Diharap Bisa Tekan Angka Pernikahan Anak di Sulteng
Ilustrasi(Ilustrasi )

SULAWESI Tengah menjadi salah satu provinsi dengan angka pernikahan anak tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sulteng menempati peringkat kelima pernikahan anak tertinggi khususnya perempuan usia di bawah 20 tahun dengan persentase 58,9 persen dan 32 persen untuk usia di bawah 18 tahun.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng, Maria Ernawati mengatakan, tingginya angka pernikahan anak di Sulteng cukup mengkhawatirkan. Karena itu, lanjutnya, dapat berdampak pada kesehatan perempuan, khususnya saat melahirkan anak pertama.

"Menyikapi itu BKKBN Sulteng, telah membentuk program integrasi lintas sektor bernama Patujua," terang Maria di Palu, Kamis (12/11).

Menurutnya, program tersebut dibentuk bulan lalu dengan melibatkan sejumlah instansi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos), dan pihak lainnya.

"Dalam bahasa Kaili, Patujua berarti menuju tujuan bersama. Patujua ini merupakan satu inisiasi program terpadu," jelas Maria.

Ada tiga persoalan utama penyebab tingginya pernikahan anak di Sulteng yakni faktor ekonomi, pemahaman kurang oleh masyarakat, dan pergaulan bebas alias seks bebas. Sejatinya, untuk menekan angka pernikahan anak sudah banyak dilakukan sejumlah instansi di Sulteng. Namun, selama ini sejumlah program yang dikeluarkan masih jalan sendiri.

"Misalnya DP3A jalan sendiri, BKKBN jalan sendiri, Dinas Sosial jalan sendiri. Dinas lain juga begitu. Melalui Patujua ini, kita padukan menjadi program bersama dan diharapkan bisa berhasil," tegas Maria.

Progres program Patujua, saat ini telah memasuki tahapan pembahasan pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub) Sulteng. BKKBN Sulteng, berharap dalam waktu dekat Pergub tersebut sudah bisa disahkan.

"Nanti kita bentuk satu mekanisme dan sistem kerja bersama dalam program Patujua. Kita berharap, dalam waktu tiga tahun ke depan, angka pernikahan anak di Sulteng, sudah bisa kita turunkan," tandas Maria.

Tingkat pernikahan anak tertinggi di Sulteng berada di Kabupaten Buol, Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai. Sedangkan daerah dengan angka pernikahan anak terendah di Sulteng adalah di Kota Palu. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya