Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DUA pria di belakang sindikat peredaran narkoba di Riau dijemput maut, kemarin. Hendra, seorang kurir, tewas ditembak polisi di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Dari tangannya disita 20 kilogram sabu.
Adapun Sahrudin Effendi, seorang bandar yang masih menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Pekanbaru, meninggal karena penyakit yang dideritanya. "Saat ditemukan, ia muntah darah," ujar Kapolda Riau Inspektur Jenderal Agung Setya Imam Effendi.
Pada hari yang sama, polisi menangkap dua pelaku lain, yakni Samsul Bahri dan Simson Siahaan. Keempat nama itu terkait dalam satu sindikat. Kelompok ini terlacak ketika membawa sabu dari Dumai ke Pekanbaru menggunakan sebuah mobil. Sabu dibungkus dalam kemasan susu cokelat.
Prestasi juga ditorehkan Polda Jambi yang berhasil menyita 195 kilogram sabu. Empat tersangka ditangkap polisi. "Mereka mengemas 18 paket besar sabu yang disembunyikan dalam ban mobil cadangan. Sabu dari Malaysia masuk ke Jambi lewat pantai timur Sumatra lewat Batam-Tanjung Pinang dengan tujuan Kabupaten Tanjungjabung Timur," papar Kapolda Irjen Firman Shantyabudi. (RK/SL/N-2)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved