Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Puluhan Santri Keracunan Diduga Dari Bubur

Kristiadi
09/11/2020 10:15
Puluhan Santri Keracunan Diduga Dari Bubur
Kasus keracunan yang terjadi di Kota Tasikmalaya bulan lalu. Lebih dari 200 orang keracunan nasi kuning.(MI/Kristiadi)

PULUHAN santri pondok pesantren di Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Minggu (8/11) malam terpaksa dilarikan ke Puskesmas Bayongbong, diduga mereka keracunan makanan. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan puluhan santri putri di pondok pesantren mengalami keracunan setelah makan makanan yang mereka masak pada siang hari. Para santri merasakan mual, pusing, muntah dan diare.

"Makanan yang mereka masak berupa bubur. Mereka masak Minggu siang dan dimakan malam harinya. Pengurus pondok pesantren langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat supaya secepatnya melakukan penanganan keracunan massal," kata Tubagus Agus Sofyan, Senin (9/11).

Tubagus mengatakan jumlah santri yang keracuan ada 44 orang. Sebanyak 22 orang dirawat di puskesmas dan sisanya berobat jalan Ada dugaan sumber racun pada bubur yang mereka masak secara berkelompok. Saat ini sampel bubur sudah diperiksa di laboratorium Bandung.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan keracunan massal di Kecamatan Bayongbong semuanya perempuan. Mereka memasak bubur dan membeli daging ayam matang dan cakue Kini sampel bubur, daging ayam dan cakue sudah diperiksa di laboratorium.

baca juga: Jumlah Korban Keracunan Nasi Kuning Bertambah Jadi 205 Orang

"Untuk pasien yang mendapat perawatan di Puskesmas Bayongbong ada 22 orang dan lainnya memilih berobat jalan. Keracunan tersebut diduga dari bubur. Tapi kami masih menunggu hasilnya agar tahu sumber penyebabnya," pungkasnya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya