Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Boyolali mewaspadai perubahan status aktivitas Gunung Merapi yang bergeser dari Waspada (level II) ke Siaga (Level III). Pemkab pun menyiapkan seluruh perangkat dan relawan kebencanaan serta pemerintah desa yang wilayahnya masuk kawasan rawan bencana (KRB) III untuk mengevakuasi warga, jika gunung tersebut erupsi.
"Begitu mendapatkan pemberitahuan perubahan situasi Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga atau level III, Sekda Boyolali segera memerintahkan BPBD untuk berkoordinasi dengan Camat Selo dan kepala desa yang ada di bawahnya. Pun segenap relawan kebencanaan untuk bergerak dan bersiap mengevakuasi warga dari bahaya erupsi Merapi," kata Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinungharjo kepada Media Indonesia, Kamis (5/11) malam.
Saat ini, seluruh logistik kebencanaan menghadapi erupsi sudah tersedia dan mencukupi, termasuk penyediaan 100 ribu masker untuk mengantisipasi infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akibat debu vulkanik yang dilontarkan saat terjadi erupsi. Para pengelola desa bersaudara juga diminta bersiap menerima warga yang dievakuasi.
Bambang Sinungharjo menyebut, pemberitahuan dari Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta tentang perubahan status itu langsung disikapi dengan serius, mengingat dampaknya akan sangat luar biasa. Dampak tersebut bukan saja dirasakan warga yang tinggal di wilayah KRB namun juga sampai ke wilayah kaki Merapi.
BPBD Boyolali terus menyimak perkembangan Merapi sejak statusnya menjadi Siaga mulai Kamis (4/11) pukul 12.00 WIB. Tiga desa di Kecamatan Selo yakni Jrakah, Tlogolele dan Klakah menjadi perhatian utama dalam rangka penyelamatan atau evakuasi, sepereti rekomendasi BPPTKG Yogyakarta.
Baca juga: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga
Kondisi jalur evakuasi pun segera dicek, sehingga bisa mempercepat proses pemindahan penduduk ke wilayah aman atau masuk ke lokasi Desa Bersaudara, yang menjadi tujuan penampungan warga terdampak erupsi Merapi.
"Semua sudah disiapkan. Kita sudah mendata berapa dukuh yang harus dievakuasi dari tiga desa di wilayah Kecamatan Selo yang masuk dalam KRB III. Seluruh organ BPBD sudah siap di lapangan terutama relawan Merapi. Koordinasi dengan Polri dan TNI, PMI dan lembaga SAR dari daerah terdekat juga sudah dilakukan," tukasnya.
Sementara itu, Kades Jrakah Tumar mengatakan warga yang bermukim di enam dukuh terdekat puncak Merapi sudah diberitahu terkait perubahan status hingga kemungkinan berubah ke level I atau Awas Merapi saat erupsi.
Enam dukuh di Desa Jrakah yang sangat rawan dari dampak erupsi atau masuk dalam KRB III adalah dukuh Sepi, Jarak Kidul, Kajor, Tosari dan Jrakah.
"Semua warga yang bermukim di KRB III sudah kita beritahu tentang perubahan status yang masuk ke level II atau Siaga, hingga kemungkinan erupsi yang tidak dapat diduga kapan datangnya. Nanti semua warga akan diungsikan di Desa Bersaudara di Desa Karanggeneng, Sunggingan," ucap Tumar.
Warga juga sudah mengamkan barang berharga seperti sertifikat, ijazah dan dokumen penting lainnya untuk dibawa mengungsi saat erupsi. Pihak pemerintah daerah pun sudah menyiapkan lokasi pengamanan ternak seperti sapi, kambing dan lainnya.(OL-5)
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke barat daya dan barat.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Acara bertajuk Suara Pengungsi: A Celebration of Shared Humanity, Hope, and Dignity digelar untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia yang jatuh setiap bulan Juni.
Puluhan warga Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang berhasil selamat dari musibah tanah longsor, masih bertahan di tempat pengungsian.
RATUSAN ribu orang terpaksa mengungsi akibat bencana iklim tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved