Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBUAH video berkonten pornografi berdurasi 12 detik, yang menampilkan wajah anggota DPRD Pangkep yang tidak lain Ketua DPC PDIP Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Abd Rasyid viral di media sosial facebook. Tapi hal itu dibantah langsung oleh Rasyid.
Menurut Rasyid, video itu editan, ada yang munggati kepala dan wajahnya di sana. "Yang menyebar juga pakai akun asli, tapi pakai nama anonim. Itu bisa saja diedit dengan memasang muka saya dengan badan orang yang persis sama besarnya dengan saya. Ini aka dicari tahu siapa pemilik akun," menurutnya, Senin (2/11).
Rasyid berdalih, jika menyebarnya video tersebut ada hubungannya dengan gelaran Pilkada Pangkep. "Ada pihak yang sengaja menurunkan citra pasangan calon bupati-wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan di Pangkep," kilahnya.
Baca juga: Jateng Naikkan UMP, Ganjar Minta Apindo tidak Usah Khawatir
Hanya saja, meski merasa dirugikan dengan kemunculan video tersebut, Rasyid belum punya rencana melaporka akun tersebut ke pihak berwajib. "Nanti kalau sudah ada bukti yang meyakinkan orangnya, baru kita lapor. Sementara diselidiki sendiri dulu siapa yang menyebarkan," katanya.
Sementara itu Kapolres Pangkep, AKBP Endon Nurcahyo enggan berspekulasi terkait siapa pemeran video tersebut. Yang pasti jelasnya, pihaknya tengah mengantongi barang bukti berupa video di medsos yang diduga anggota DPRD Pangkep dari PDI Perjuangan.
"Video tersebut akan diperiksa oleh Unit Cyber Crime Satreskrim Polres Pangkep. Nanti perkembangannya akan kita infokan lebih lanjut, karena belum ada laporan terkait video itu juga," tutup Endon. (OL-4)
PENGAMAT media sosial Enda Nasution mengomentari terkait dengan fenomena pornografi dan penyimpangan yang dilakukan secara terang-terangan di media sosial.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap keberadaan sejumlah grup Facebook yang dijadikan wadah penyebaran konten pornografi
POLISI membeberkan motif pelaku kasus asusila dan pornografi anak dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'. Para pelaku melakukan tindak pidana itu dengan tujuan ekonomi
Dugaan sementara, aktivitas ini telah berlangsung lebih dari sebulan dengan target pasar pengguna aplikasi daring secara nasional.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi berusia 13 tahun oleh empat siswa di Sumatra Selatan dipicu karena kecanduan video pornografi.
Kementerian PPPA akan perkuat struktur penanganan pornografi anak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved