Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DINAS Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat delapan kasus positif Covid-19 dalam satu hari terakhir terus bertambah. Penambahan kasus tersebut sekarang ini masih didominasi dari klaster keluarga.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan penyebaran virus korona yang terjadi di wilayahnya selama ini masih terus bertambah hingga 8 orang ditemukan dari klaster keluarga tetapi salah satunya merupakan sebagai pelaku perjalanan dan dua orang hasil penelusuran (tracing) tim survailans.
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, 8 Tempat Usaha di Medan Kena Sanksi
"Kita selalu menyampaikannya kepada warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan, itu penting dan tidak hanya di tempat publik, tapi juga di dalam rumah maupun lingkungannya. Karena, penyebaran virus korona yang terjadi sekarang ini diprediksi akan terus meningkat," katanya, Minggu (1/11).
Uus mengatakan, pihaknya mengingatkan agar setiap orang yang habis berpergian keluar rumah harus selalu membersihkan diri dulu sebelum masuk kembali ke rumah dan masker yang habis dipakai harus langsung dibuang atau dibersihkan di luar rumah, setelah itu cuci tangan, baru kembali berinteraksi dengan anggota keluarga.
"Kebiasaan itu harus mulai menjadi budaya baru bagi masyarakat, sebab penyebaran virus covid-19 tidak bisa dilihat secara kasat mata. Kalau dulu-dulu, memang protokol kesehatan hanya di luar rumah tetapi sekarang pulang ke rumah harus bersihkan diri terlebih dulu dan selanjutnya baru berinteraksi," ujarnya.
Ia mengatakan, masker yang telah dipakai itu juga tak boleh dibuang sembarangan. Artinya, masker sebaiknya dipisahkan dengan sampah lain dikhawatirkan masker itu menyimpan sisa droplet. Namun, untuk sekarang jika terpapar positif masih ada sisanya sampai beberapa waktu dan berpotensi juga menularkan tetapi yang penting bagi warga jangan buang masker sembarangan.
"Untuk sekarang penambahan kasus Covid-19 dari klaster keluarga masih tinggi, disebabkan karena rendahnya kesadaran warga terutama penerapan protokol kesehatan seperti halnya di dalam rumah. Sedangkan, keluarga di Kota Tasikmalaya selama ini telah memiliki kepala keluarga yang disebut weekend husband atau sebutan untuk para suami yang bekerja di luar kota dan hanya pulang ketika akhir pekan misalnya suami kerja di Bandung atau Jakarta, setiap pekan datang ke Tasikmaya," katanya.
Baca juga: Polisi Banyumas Tangkap Pencuri Toko Besi Milik Rhoma
Uus mengimbau, warga yang ingin melakukan perjalanan keluar kota harus melakukan tes Covid-19, baik tes swab atau rapid test. Kalau tak bisa melakukan tes itu, setelah sampai di rumah harus karantina dan untuk sementara itu tidak boleh melakukan interaksi langsung dengan keluarganya.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Tasikmalaya untuk sekarang berjumlah 428 kasus antara lain 310 orang sembuh, 102 orang masih dalam perawatan, dan 16 orang meninggal dunia," pungkasnya. (OL-6)
"Hari ini rencananya akan masuk 15 pasien dari klaster keluarga dan perusahaan. Sudah kita siapkan tempatnya, serta keperluan lainnya,"
“Keterbatasan pengetahuan dan kepatuhan pada protokol kesehatan juga menjadi faktor tingginya kasus covid-19 bagi anak-anak,” imbuhnya.
"Kasus positif covid-19 Kalteng, akhir-akhir ini, bersumber dari klaster keluarga yang baru pulang dari perjalanan luar daerah."
Mereka berpotensi menjadi carrier yang dapat menciptakan klaster keluarga covid-19.
Percepatan vaksinasi covid-19 berbasis keluarga ini diharapkan dapat memutus penyebaran virus dari klaster keluarga.
Yang sangat memprihatinkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dari 14.173 kasus positif covid-19 pada anak di Jatim itu, sejumlah 75 anak meninggal dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved