Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Padamnya Api Abadi Monumen Tanjung Puri

Denny Susanto
29/10/2020 13:04
Padamnya Api Abadi Monumen Tanjung Puri
Salah satu sumur bor minyak yang ada wilayah Pertamina EP Asset 5 Tanjung(Istimewa)

KOTA Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan sejak beberapa waktu terakhir sudah tidak segemerlap dulu lagi. Nyala api pada Monumen Tanjung Puri atau dikenal dengan sebutan Tugu Obor di Desa Mabuun yang menjadi ikon kebanggaan dan kejayaan daerah penghasil minyak dan gas di Kalsel tersebut sudah padam.

Jauh sebelum gencarnya eksploitasi sumber daya alam tambang batubara seperti sekarang ini, daerah yang berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur ini dikenal sebagai daerah penghasil migas bersama sejumlah daerah lain di Kalimantan. Deretan sumur minyak dengan sistem pompa angguk berusia puluhan tahun yang sudah tidak berfungsi lagi menjadi saksi. 

Pemerintah Kabupaten Tabalong sempat mengganti nyala api dari bahan bakar gas dengan nyala lampu. Tetapi tidak berlangsung lama dan hanya untuk menyemarakkan peringatan ulang tahun kabupaten. 

"Padamnya api abadi di Tabalong itu erat kaitannya dengan kondisi penurunan produksi gas Pertamina di Tanjung," ungkap Sutikno, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Kalsel, Kamis (29/10).

Menurut Sutikno meski terbilang kecil pemerintah daerah berharap banyak agar eksploitasi migas di wilayah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Hanya saja dalam UU 23 tahun 2004  tidak ada kewenangan pemerintah daerah dalam pengelolaan migas dari hulu ke hilir sehingga menjadi kendala tersendiri. 

Catatan Dinas ESDM Kalsel sejatinya ada 329 sumur minyak dan gas tersebar di 21 lokasi di wilayah Kalsel. Sumur bor migas yang sudah ada sejak 1898 di jaman Kolonial Belanda tersebut kini tersisa separuhnya saja di delapan lokasi. Sumur-sumur yang masih beroperasi terbanyak ada di wilayah Tanjung, Warukin Selatan, Warukin Tengah, Tapian Timur dan Kambitin. 

"Selain field Tanjung eksploitasi migas di Kalsel ada di Blok Sebuku yang hingga kini mekanisme bagi hasilnya ke daerah masih terkendala," ujar Sutikno. 

Migas di Kalsel masih Berpotensi

Padamnya api abadi Monumen Tanjung Puri Tabalong selain disebabkan produksi migas secara natural mengalami penurunan (natural decline), juga karena pihak Pertamina EP Asset V Tanjung mengalihkan gas produksi Field Tanjung untuk mendukung kegiatan operasional dalam mencari minyak.Namun seperti dikemukakan Anton Sumartono Raharjo, Legal & Relation Manager Pertamina EP Asset 5 Tanjung, berkaca pada kegiatan survei seismik  dan pengeboran eksplorasi PRB-02, Field Tanjung masih berpotensi untuk ditingkatkan produksinya. 

"Untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi Pertamina EP Asset 5 melaksanakan rencana kerja pengeboran pada 2020 sebanyak 33 sumur, 106 workover (wo), 551 well intervention & well service (wi & ws), pengambilan data sumur, dan beberapa studi yang tersebar di lima lapangan," beber Anton. 

Adapun lima lapangan sumur migas yang dikelola Pertamina EP Asset 5 meliputi Sangasanga dan Sangatta (Kalimantan Timur), Tarakan dan Bunyu (Kalimantan Utara), dan Tanjung (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah). PEP Asset 5 mengelola 495 sumur produksi dan 174 sumur injeksi, serta sumur suspend sebanyak 1.784 sumur. 

baca juga: Cegah Konflik, Gajah di Riau Diberi GPS Collar

Pencapaian PEP Asset 5 sepanjang tahun 2020 ini untuk gas dan minyak, berdasarkan data produksi akhir September tahun 2020  produksi minyak mentah sebesar 17.618 barrel oil per day (bopd) dari target 16.638 bopd, atau 106%. Sedangkan produksi gas berkisar di angka 17,10 million standard cubic feet per day (mmscfd) dari target 17,25 mmscfd, atau pencapaian sebesar 99%. Khusus untuk field Tanjung produksi minyak mentah  2.396 bopd, 13,6% dari total produksi PEP Asset 5. Sedangkan produksi gas hanya 1,10 mmscfd, 6,4% dari produksi PEP Asset 5 keseluruhan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik