Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MUSIM kemarau yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur membuat warga Desa Wolomapa kesulitan mendapatkan air bersih. Warga desa yang berada di Kecamatan Hewokloang tersebut terpaksa berjalan kaki hingga satu kilo serta menuruni tebing curam untuk mendapatkan air bersih di sungai Wair Kokang Klemot.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Wolomapa, Petrus Petu mengatakan hampir seluruh warga Desa Wolomapa mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-harinya sehingga di setiap rumah mereka ada bak air untuk menampung air hujan. Namun saat kemarau, warga terpaksa membeli air satu tangki yang isinya 5.000 liter dengan harga sekitar Rp500 ribu.
"Kita andalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-harinya. Kalau musim hujan, pasti bak air milik warga penuh. Tetapi kalau musim kemarau, warga terpaksa membeli air. Bagi warga yang tidak ada bak air dan tidak bisa membeli air, pasti mereka ambil air di kali itu yang lokasinya sangat terjal," papar dia, Rabu (14/10).
Petrus mengaku pandemi covid-19 seperti sekarang membuat kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih makin tinggi. Pasalnya mobil tangki air bersih tidak bisa masuk ke Desa Walomapa karena adanya aturan protokol kesehatan.
"Mau tidak mau kita harus turun ke kali untuk ambil air karena mobil tangki air milik swasta tidak beroperasi. Kalau soal air, desa kita sejak dari dulu memang kesulitan air bersih. Kalau musim hujan kita masih legah. Tetapi masuk musim kemarau begini, kita harus keluarkan uang tidak sedikit untuk membeli air," ujar Petrus.
Sementara itu, Kepala Desa Wolomapa, Marianus Moa menyebutkan, saat musim kemarau, pemerintah desa Wolomapa selalu menganggarkan uang untuk membeli air tangki menggunakan dana desa. "Kita anggarkan untuk pembelian air tangki demi mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi tidak seberapa yang kita anggarkan. Air tangki yang kita anggarkan itu khusus didrop bagi warga yang kurang mampu," pungkas dia. (R-1)
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
TERIK mulai menyengat. Seorang bocah laki-laki di Laimbaru, Desa Laindeha, Sumba Timur, masih berjibaku dengan jeriken lima liternya.
BPBD telah melakukan penyaluran air bersih ke sejumlah desa terdampak, namun beberapa wilayah tidak bisa dijangkau karena akses jalan rusak.
Ribuan warga Quito, ibu kota Ekuador alami krisis air bersih selama sepekan terakhir, akibat pipa air rusak akibat longsor.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Warga kerap mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dengan abu vulkanis.Meskipun sudah dimasak hingga mendidih, mereka masih sering mengalami sakit perut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved