Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Warga Wolomapa Tempuh Resiko untuk Dapatkan Air Bersih

Gabriel Langga
14/10/2020 17:32
Warga Wolomapa Tempuh Resiko untuk Dapatkan Air Bersih
Warga Desa Wolomapa, Sikka, NTT sedang mengambil air bersih di sumber air yang berjarak sekitar 1 kilometer dari desa.(MI/Gabriel Langga)

MUSIM kemarau yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur membuat warga Desa Wolomapa kesulitan mendapatkan air bersih. Warga desa yang berada di Kecamatan Hewokloang tersebut terpaksa berjalan kaki hingga satu kilo serta menuruni tebing curam untuk mendapatkan air bersih di sungai Wair Kokang Klemot.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Wolomapa, Petrus Petu mengatakan hampir seluruh warga Desa Wolomapa mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-harinya sehingga di setiap rumah mereka ada bak air untuk menampung air hujan. Namun saat kemarau, warga terpaksa membeli air satu tangki yang isinya 5.000 liter dengan harga sekitar Rp500 ribu.

"Kita andalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-harinya. Kalau musim hujan, pasti bak air milik warga penuh. Tetapi kalau musim kemarau, warga terpaksa membeli air. Bagi warga yang tidak ada bak air dan tidak bisa membeli air, pasti mereka ambil air di kali itu yang lokasinya sangat terjal," papar dia, Rabu (14/10).

Petrus mengaku pandemi covid-19 seperti sekarang membuat kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih makin tinggi. Pasalnya mobil tangki air bersih tidak bisa masuk ke Desa Walomapa karena adanya aturan protokol kesehatan.

"Mau tidak mau kita harus turun ke kali untuk ambil air karena mobil tangki air milik swasta tidak beroperasi. Kalau soal air, desa kita sejak dari dulu memang kesulitan air bersih. Kalau musim hujan kita masih legah. Tetapi masuk musim kemarau begini, kita harus keluarkan uang tidak sedikit untuk membeli air," ujar Petrus.

Sementara itu, Kepala Desa Wolomapa, Marianus Moa menyebutkan, saat musim kemarau, pemerintah desa Wolomapa selalu menganggarkan uang untuk membeli air tangki menggunakan dana desa. "Kita anggarkan untuk pembelian air tangki demi mencukupi kebutuhan air bersih. Tetapi tidak seberapa yang kita anggarkan. Air tangki yang kita anggarkan itu khusus didrop bagi warga yang kurang mampu," pungkas dia. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik