Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Bertambah, Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Jadi 146 Orang

Kristiadi
09/10/2020 07:05
Bertambah, Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Jadi 146 Orang
Korban keracunan makanan di Tasikmalaya mendapatkan perawatan di SDN Puspasari(MI/Kristiadi)

KORBAN keracunan makanan di Kampung Cilangge, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya kembali bertambah. Jumlahnya kini mencapai 146 orang dan mereka telag memenuhi enam ruang kelas SDN Puspasari untuk mendapatkan perawaran.

Namun ada juga beberapa pasien yang dirujuk ke Puskesmas Karanganyar sebanyak empat orang, lalu enam orang ke RSUD dr Soekardjo. Hal tersebut lantaran kondisi korban yang mengalami dehidrasi dan dua orang dalam kondisi hamil.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Titie Purwaningsari mengatakan korban keracunan masal yang terjadi mendapatkan perawatan di ruang kelas SDN Puspasari, Puskesmas Mangkubumi, Klinik Azahra, Puskesmas Karanganyar dan RSUD dr Soekarjo serta sebagian berobat jalan.

"Pasien keracunan tersebut disebabkan dari nasi kuning dan snack yang disiapkan untuk syukuran ulang tahun anak. Keracunan tersebut terjadi pada Kamis (8/10) dan terus bertambah hingga mencapai 146 orang, mulai dari balita berjumlah 12 orang, anak 65 orang, dewasa 57 orang dan lansia 12 orang. Sedangkan, tingkat gejala ringan ada 88 orang, sedang 52 orang dan berat 6 orang," kata Titie, Jumat (9/10).

Baca juga: Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Jadi 114

Menurutnya, pasien keracunan massal terjadi setelah mereka menyantap nasi kuning dan snack yang diberikan. Setelah mengonsumi, mereka semua merasakan pusing, mual, muntah dan diare. Keracunan itu sebagian besar dialami anak dan orangtua yang mendampingi hadir di acara syukuran ulang tahun.

"Petugas telah mengambil sample makanan yang dikonsumsi oleh warga berupa muntahan, nasi kuning (tumpeng), telur, kacang, sambel goreng tempe, tahu, daging ayam, mentimun, kerupuk dan beberapa makanan ringan berada di dalam snack untuk dikirim ke Laboratorium. Sedangkan pasien telah diberikan obat cairan infus RL, antasid, antibiotik, parasetamol, obat mual dan muntah," ujarnya.

Ia mengungkapkan, keracunan massal yang terjadi di wilayahnya diduga berasal dari nasi kuning bersantan ditambah makanan snack. Titie memastikan semua pasien akan kembali normal antara empat dan lima hari, tentu dengan pengawasan keluarga.

"Dalam penanganan pasien keracunan, semua telah ditangani di dalam ruang kelas meskipun penambahan itu dipastikan masih ada. Karena secara estimasi jumlah pengonsumsi nasi kuning mencapai 200 orang. Hanya saja yang hadir di acara syukuran sekitar 100 orang. Membeludaknya pasien keracunan berdampak pada kurangnya tenaga medis," paparnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik