Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jogo Santri, Upaya Tekan Kasus Klaster Ponpes

Lilik Darmawan
07/10/2020 13:00
Jogo Santri, Upaya Tekan Kasus Klaster Ponpes
Ilustrasi: Sejumlah santri mengikuti tes kesehatan saat akan kembali ke pondok pesantren di Kudus, Jawa Tengah(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

KLASTER pondok pesantren (ponpes) di Jawa Tengah (Jateng) masih terus bertambah. Bahkan, sampai sekarang tercatat ada 600 santri dari berbagai ponpes yang positif covid-19. Pemprov Jateng mendorong agar digunakannya Jogo Santri, program pendisiplinan protokol kesehatan di dalam lingkungan ponpes.

Wakil Gubernur (Wagub) Jateng Taj Yasin mengatakan sampai sekarang klaster kasus ponpes di Jateng mengonfirmasi adanya kasus positif covid-19 pada 600 santri.

"Setiap harinya ada laporan. Kemarin ada tambahan lagi karena terus dilakukan tracing. Karena itulah, Jogo Santri jarus terus digalakkan. Masyarakat pesantren perlu tanggap lagi dan membuka diri dalam penanganan di ponpes," kata Wagub di sela-sela peninjauan Ponpes Al-Ittihaad di Kelurahan Pasir Kidul, Purwokerto Barat, Banyumas, Rabu (7/10).

Baca juga: Cegah Klaster Pesantren, Tebuireng Tes Covid Ribuan Santrinya.

Wagub meminta agar program Jogo Santri terus disosialisasikan terutama di ponpes. Dengan demikian, maka penanganan covid-19 di ponpes harus terus dikampanyekan.

"Di dalam ponpes, telah ada pemilihan kalau memang ada yang positif. Sehingga diharapkan nantinya bisa terus ditekan kasusnya," ungkapnya.

Menurut Wagub, ponpes yang menjadi tempat penularan covid-19 telah menghentikan sementara kegiatan pembelajaran.

"Bagi ponpes yang masih bebas dari covid-19, maka yang diperlukan adalah pengetatan protokol kesehatan. Yang boleh mengaji adalah mereka para santri yang ada di dalam saja. Sedangkan yang berada di luar ponpes bisa mengikuti pengajian, tetapi secara daring," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya