Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kampanye di Jawa Tengah masih Taati Aturan dan Protokol Kesehatan

Akhmad Safuan
01/10/2020 12:35
Kampanye di Jawa Tengah masih Taati Aturan dan Protokol Kesehatan
Gibran Rakabuming Raka, calon Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, memilih berkampanye secara virtual.(MI/WIDJAJADI)


HARI keempat masa kampanye di Jawa Tengah berlangsung tanpa pelanggaran. Pasangan calon dan tim suksesnya berkampanye sesuai koridor yang diatur dan tidak melanggar protokol kesehatan.

"Sejauh ini, belum ada pelanggaran yang patut mendapat sanksi berat. Hanya di Kabupaten Pekalongan  ada pasangan calon yang harus kami tegur, karena menggelar kampanye dengan tidak menaati protokol kesehatan," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah, Fajar Subkhi, Kamis (1/10).

Ia menegaskan Bawaslu berwenang melakukan penindakan terkait pelanggaran protokol kesehatan. "Kami akan menindak pasangan calon yang menggelar kampanye terbuka. Bentuknya mulai dari teguran hingga pembubaran acara."

baca juga : Ketua DPW Partai NasDem DIY Ingatkan Warga Sleman Tak Salah Pilih

Di sisi lain, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Iskandar Fitriana Sutisna mengaku pihaknya telah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah dan Bawaslu mencegah munculnya klaster penularan covid-19 di tengah pesta demokrasi. "Tindakan kami sudah jelas, sesuai dengan Maklumat Kapolri. Tidak boleh ada pengumpulan massa, membuat acara hiburan dan kampanye terbuka."

Bersama KPUD dan Bawaslu, polisi akan menindak tegas semua pelanggaran protokol kesehatan pada setiap tahapan pilkada. "Kami mengimbau pasangan calon mengefektifkan kampanye virtual."

Di provinsi ini, Gubernur Ganjar Pranowo telah mengeluarkan larangan kampanye terbuka. Ia juga menyertakan ancaman sanksi tegas bagi pasangan calon yang melanggar protokol kesehatan.

"Kami minta pasangan calon berkampanye secara daring dan virtual. Berkumpulnya 50 orang saja sudah rawan tertular, apalagi pertemuan yang dihadiri lebih dari jumlah itu," tegas Ganjar. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik