Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BANJIR bandang menerjang sejumlah kampung di beberapa desa di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersamaan tingginya intensitas curah hujan, Senin (21/9) petang.
Debit air sejumlah anak Sungai Cicatih tiba-tiba meluap hingga menerjang sejumlah perkampungan. Terdapat korban jiwa pada bencana tersebut. Selain itu, puluhan rumah mengalami rusak ringan, sedang dan berat. Pun sejumlah kendaraan milik warga ikut terbawa hanyut.
Berdasarkan data sementara yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, titik lokasi banjir bandang di antaranya berada di Kampung Cipari di Desa Cisaat, Kampung Cibuntu di Desa Pasawahan serta Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio di Desa Mekarsari.
Di Kampung Lio RT 02/05 Desa Mekarsari, data sementara rumah yang rusak ringan sebanyak 6 unit yang dihuni 21 jiwa. Sedangkan di Kampung Nyangkowek RT 01/07, rumah rusak ringan sebanyak 3 unit yang dihuni 11 jiwa, di Kampung Nyangkowek RT 02/06 jumlah rumah rusak ringan sebanyak 9 unit yang dihuni sebanyak 32 jiwa dan yang rusak sedang sebanyak 16 unit yang dihuni 65 jiwa. Sementara rumah rusak berat di kampung itu terdata sementara sebanyak 13 unit yang dihuni 64 jiwa.
Sementara di Kampung Nyangkowek RT 01/06 terdapat sebanyak 7 unit rumah yang rusak ringan atau sebanyak 30 jiwa dan di Kampung Nyangkowek RT 03/06 terdata sebanyak 1 unit rumah rusak ringan yang dihuni 6 jiwa.
"Data ini masih sementara karena kami masih melakukan assesmen di lapangan. Di wilayah ini terdapat juga 1 unit mobil milik Agus yang terbawa hanyut serta satu jembatan rusak sedang," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani, Selasa (22/9).
Baca juga: Banjir Bandang Sukabumi Dipicu Gelombang Rossby dan Cuaca Ekstrem
Selain mendata kerusakan bangunan rumah dan fasilitas lain, ucap Anita, tim gabungan terdiri dari BPBD, SAR, Polri, TNI, serta elemen lainnya mencari korban hanyut terbawa banjir bandang. Kabarnya, ketiga warga yang terbawa hanyut masing-masing bernama Ajo, 25, warga Desa Cibuntu Desa Pasawahan, Juned, 60, dan Wasim, 60, warga Kampung Asrama Polisi di Kelurahan Cicurug. Dua dari tiga korban hanyut sudah ditemukan tim SAR gabungan. Keduanya sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi Cibadak dan dibawa ke rumah duka.
Sementara di Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, data sementara terdapat sebanyak 12 unit rumah terbawa hanyut serta 85 unit rumah terendam banjir bandang. Terdapat juga sejumlah mobil yang hanyut dan jembatan yang runtuh.
Saat kejadian, berdasarkan laporan dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) setempat, ketinggian air mencapai sekitar 5-6 meter. Hingga saat ini tim SAR gabungan bersama TNI, Polri serta unsur terkait lain masih membantu mengevakuasi warga terdampak banjir bandang.
"Untuk nilai kerugian masih dalam pendataan bersama unsur-unsur yang terlibat," kata Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Sulaeman mengatakan penanganan banjir bandang di sejumlah lokasi di Kecamatan Cicurug melibatkan 500 tenaga relawan dari unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan potensi SAR lainnya. Mereka sudah berada di lokasi bencana dan melakukan pencarian terhadap korban banjir bandang.
"Kami sudah membuat posko utama, posko logistik, posko kesehatan, serta 2 dapur umum yang bisa menyiapkan 1.500 bungkus per satu kali masak. Sekarang kami bersama tim SAR melakukan evakuasi terhadap harta benda termasuk jiwa masyarakat yang terdampak," ungkapnya.(OL-5)
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Rumah hunian tetap yang diberikan tersebut merupakan tipe 36, lengkap dengan dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi.
Empat mahasiswa yang terseret arus banjir di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo, ditemukan dalam kondisi selamat.
Arti mimpi banjir bandang yang sering dikaitkan dengan kondisi emosi, kehidupan pribadi, atau pertanda tertentu.
Meluapnya air dari Sungai Batu Gaga disebabkan sungai tersebut mengalami penyempitan akibat bebatuan dan adanya longsor di lokasi berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved