Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MUSIM kemarau sudah dirasakan masyarakat Nusa Tenggara Timur sejak Juli, membuat warga di Desa Radabata, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Ibu-ibu di Desa Radabata harus turun lembah Meki Sesi untuk menimba air. Kemarau menyebabkan bak-bak penampung air hujan telah berkurang karena sudah tidak ada lagi hujan.
"Sejak kecil saya ambil air di sini dan sekarang saya sudah umur 40 tahun. Tahun ini air di bak sudah habis sejak Juli. Jadi kami terpaksa ambil air di sini. Lelah sudah biasa kami harus lawan, kalau tidak kami mau minum pakai apa," kata Anastasia, Sabtu (19/9).
Mereka juga harus menempuh perjalanan hingga satu kilo meter dari rumah mereka sekedar untuk mengabil air di lembah. Rasa letih dan lelah menjadi teman keseharian ketika memikul jerigen di tangan dan kepala. Karena hanya dari sumber mata air ini lah mereka dapat minum. Ketika musim kemarau makin panjang hingga membuat sumber air debitnya mengecil ratusan jerigen bersusun menunggu giliran.
Sebagian warga ada yang rela turun ke mata air sejak pukul 4 pagi untuk menimba air agar tidak mengantri lama dan kebagian air minum. Bagi warga bila banyak yang mengantri maka air hanya dipakai buat minum dan masak.
“Kalau musim kemarau panjang, ratusan jerigen tersusun di sini. Kadang kami ribut antarkami karena ada yang bawa banyak jerigen. Tidak ingat berapa orang yang hanya bawa sedikit jerigen. Kalau ada uang maka kami beli tangki air 5 ribu liter dengan harga Rp.150 ribu," keluhnya.
Kepala Desa Radabata, Wilhelmus Muga pernah mengusulkan ke pemerintah untuk pembanguanan sumur bor namun hingga kini belum ada realisasinya. Wilhelmus juga membeberkan sumber mata air Meki Sesi menjadi harapan warga lebih dari 600 jiwa yang tersebar di empat RT berada di dua dusun. Kini warga hanya pasrah berharap ada bantuan dari pemerintah karena usaha untuk mendatangkan air bersih tak pernah direspons.
"Sudah lama warga saya mengalami krisi air karena keterjangkauan air bisa sampai satu kilo meter untuk jarak terdekat. Saya sudah pernah memohon kepada pemerintah daerah antara tahun 2010 hingga 2016 namun belum terjawab, karena kita minta sumur bor. Ada lebih dari 600 jiwa yang bergantung pada sumber air ini ” katanya.
baca juga: Bupati Temanggung Surati Dua Menteri Perjuangkan Nasib Tembakau
Dengan napas tersengal – senggal dalam balutan masker, para ibu ini masih terus berpacu menaiki tebing di tengah rimbunnya pohon bambu. Dua jerigen dalam bere (nampan anyaman dari daun pandan) di kepala ikut mengayun serirng ayunan leher si ibu-ibu itu.
"Semoga masih ada harapan adanya bantuan agar air bisa lebih dekat ke kampung,” harap Anastasia. (OL-3)
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Warga kerap mengonsumsi air yang sudah terkontaminasi dengan abu vulkanis.Meskipun sudah dimasak hingga mendidih, mereka masih sering mengalami sakit perut.
MASYARAKAT Kabupaten Bekasi meminta agar Pemerintah Kabupaten Bekasi menjadikan penuntasan krisis air bersih sebagai program prioritas dalam lima tahun ke depan
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved