Isolasi Mandiri Tidak Efektif, Kasus Covid-19 di Riau Capai 4 Ribu

Rudi Kurniawansyah
16/9/2020 11:05
Isolasi Mandiri Tidak Efektif, Kasus Covid-19 di Riau Capai 4 Ribu
Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti jenazah dokter Oki Alfin yang meninggal akibat korona, di RSUD Arifin Achmad,Pekanbaru, Riau.(ANTARA FOTO/FB Anggoro )

PERKEMBANGAN kasus positif Covid-19 di Riau terus meningkat. Hingga Selasa (15/9) terdapat penambahan 148 kasus terkonfirmasi Covid-19 sehingga total mencapai 4.054 kasus. Selain itu, ada penambahan 87 pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh dan penambahan lima pasien meninggal dunia karena covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir menegaskan terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Riau disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, terjadinya transmisi dari pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dari rumah yang tidak efektif.

"Sampai saat ini total terkonfirmasi 4.054 kasus dengan isolasi mandiri 1.448 orang, rawat di rumah sakit 768 orang, sembuh 1.759 orang, dan 79 meninggal dunia," kata Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu (16/9).

Ia menjelaskan, suspek yang isolasi mandiri berjumlah 8.597 orang, isolasi di rumah sakit berjumlah 132 orang. Kemudian selesai isolasi berjumlah 15.332 orang, meninggal dunia berjumlah 60 orang. Sehingga total auspek berjumlah 24.121 orang.

"Spesimen diperiksa berjumlah 1.364 sampel dan jumlah orang diperiksa berjumlah 933 orang. Sampai hari ini, Laboratorium Biomolekuler RSUD Arifin
Achmad telah memeriksa 71.687 spesimen," jelasnya.

Mimi mengungkapkan, terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Riau disebabkan beberapa faktor. Pertama, terjadinya transmisi dari pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dari rumah yang tidak efektif. Karena banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri masih mengabaikan protokol kesehatan.

"Ini karena pasien merasa bebas bila di rumah dan tidak ada yang mengontrol," kata Mimi.

Kedua, adanya kesadaran masyarakat untuk melakukan swab mandiri di rumah sakit swasta. Hal tersebut, lanjutnya, bisa saja dilakukan untuk persyaratan dari perjalanan bisnisnya dan murni untuk mengetahui kondisi fisiknya. Ketiga, memang betul-betul ada gejala Covid-19. Menurut Mimi, sebelum pasien dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, ia sudah rawat inap di rumah sakit suspek dengan menunjukkan gejala-gejala korona.

"Hingga akhirnya dilakukan swab dan ternyata hasilnya positif Covid-19," ujarnya.

baca juga: Riau Butuh Tambahan Tenaga Medis Untuk Tangani Covid-19

Keempat, gencarnya pemerintah untuk melakukan swab massal di perkantoran yang bertujuan untuk melakukan tracking contact dari pasien-pasien positif sebelumnya. Kelima, masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan.

Mimi mengatakan kesadaran masyarakat Riau khususnya Kota Pekanbaru dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah. Untuk itu, ia tak hentinya
mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan. Bahkan, pemerintah telah mengeluarkan imbauan dan peraturan-peraturan terkait penerapan protokol kesehatan serta sanksi pelanggarannya.

"Mari melakukan protokol kesehatan demi melindungi sesama. Kita memakai masker melindungi diri sendiri, orang lain memakai masker juga untuk
melindungi kita. Mari saling melindungi," ujar Mimi.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya