Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MUSIM kemarau melanda Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur membuat lahan tanaman mengalami kekeringan karena terjadi krisis air untuk irigasi. Debit air menurun. Untuk mempertahankan dan menjaga ketersediaan air, para pteani melakukan penghematan dan penyadapan air. Seperti dialami petani di Desa Sinar Hadigala, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, kekeringan sudah melanda wilayah itu. Warga melakukan penghematan air dan mengalirkan air ke tanaman pangan secara bergiliran.
"Kendala kami saat ini adalah air. Air sulit sekali apalagi saat kemarau ini, debit air menurun drastis. Kami terpaksa harus sadap air sendiri. Sumber air dari sungai cukup jauh dari lahan kami, sehingga mengganggu kami untuk melakukan penyiangan. Kami pakai pipa-pipa bekas untuk sadap air lalu dialirkan ke lahan-lahan. Kami pikul pipa dari pematang ke pematang agar air bisa mengalir ke seluruh lahan tanam kami. Kami harus jaga agar pipa-pipa air tersebut tidak bocor. Kemarau seperti ini airnya sangat kecil sehingga kami harus berhemat. Kami harap pemerintah bisa membantu kami dengan membuka jaringan irigasi di daerah ini untuk membantu pengairan di lahan kami," ungkap Fransiskus Kajuk Nitit, salah seorang petani di Desa Sinar Hadigala, Rabu (16/9).
Petani lainnya di Desa Wure, Kecamatan Adonara Barat, Antonius Gordus Was bersama istrinya Lidvina Bura Koten, juga mengakui mengalami penurunan hasil produksi akibat musim kemarau ini. Tidak hanya kesulitan air saat kemarau, namun lahan mereka juga terancam hama sehingga merusak hasil tanam mereka, seperti bawang, cabe, tomat, dan beberapa jenis sayuran.
"Saat ini memang air terbatas sekali pak, tapi kami tetap berusaha tanam. Ada bawang, tomat, cabe, sayur sawi, kangkung juga papaya. Saat kemarau ini, debit air sedikit sekali. Kami harus pakai bergiliran, kadang malam hari baru bisa dapat jatah air untuk menyirami lahan kami, memang harus berhemat agar lahan kami bisa disiram. Tidak hanya itu pak, lahan kami juga saat ini terserang hama. Kami tidak tau pasti ini jenis hama apa. Hama ini menyerang dari bawah hingga ke atas sampai daun menguning, kering dan mati. Obat hama juga tidak ada, sehingga tahun ini hasil prioduksi kami sangat menurun," kata Antonius.
baca juga: Lokasi Sulit Dijangkau Karhutla di Sikka Sulit Dipadamkan
Ia berharap adanya bantuan pemerintah dan melihat langsung kondisi para petani karena selama ini bantuan obat maupun pupuk sering terlambat.
"Iya kita harap ada bantuan pemerintah juga. Selama ini bantuan obat maupun pupuk dan bibit kadang terlambat. Tahun ini memang sebagian besar tanaman kami mati akibat hama. Mudah-mudahan petugas pertanian bisa turun dan melihat kondisi petani di sini agar bisa membantu kami mengatasi hama, juga membantu dengan jaringan irigasi atau bendungan untuk menjaga ketersediaan air saat kemarau ini," harapnya. (OL-3)
Gelombang panas, terutama pada siang hari, mempercepat penguapan air dari daun dan tanah, menurunkan ambang kekeringan.
BEBERAPA desa di kawasan lereng Gunung Merapi, di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini mengalami kekeringan
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved