Stok Urea di Purbalingga Tinggal 0,7% dari Kuota

Lilik Darmawan
10/9/2020 20:05
Stok Urea di Purbalingga Tinggal 0,7% dari Kuota
Musim tanam kedua tinggal empat bulan lagi stok pupuk subsidi menipis.(dok.mi)

STOK pupuk bersubsidi di Purbalingga, Jawa Tengah menipis, bahkan urea hanya tinggal tersisa kurang dari 1%. Kuota pupuk bersubsidi jenis urea tahun 2020 sebanyak 10 ribu ton, telah tersalurkan 9,92 ribu ton. Artinya saat ini tinggal tersisa 0,7% atau 71,4 ton.

"Salah satu yang paling kritis adalah pupuk urea. Sebab, dari alokasi sebanyak 10 ribu ton, kini hanya tinggal tersisa 71,44 ton dan yang telah tersalurkan sebanyak 9,92 ribu ton. Dengan kondisi seperti sekarang, jelas petani mengalami kesulitan mendapatkan urea. Apalagi, pada musim tanam (MT) II masih membutuhkan pupuk khususnya urea," ujar Kepala Dinas Pertanian Purbalingga Mukodam, Kamis (10/9).

Baca Juga: Pupuk Subsidi Habis di Kabupaten Malang

Petani, jelas Mukodam. memang telah mengeluhkan terjadi kelangkaan pupuk di sejumlah wilayah. Apalagi, masih ada empat bulan yang masih membutuhkan pupuk untuk tanaman padi. "Tahun ini memang ada pemangkasan jatah pupuk bersubsidi. Misalnya, untuk urea yang tahun lalu mendapatkan alokasi sebanyak 11.800 ton, tahun ini tinggal tersisa 10 ribu ton,"katanya.

Selain urea, lanjut Mukodam, pupuk NPK juga tinggal tersisa sekitar 23% atau 76,77 ton, kemudian SP-36 tersisa 12% lebih, kemudian untuk ZA hanya tersisa 22%. "Kami telah melakukan antisipasi dengan melakukan pergeseran alokasi kecamatan yang relatif aman ke kecamatan yang mengalami kekurangan. Pemkab mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Gubernur Jateng agar ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk Purbalingga," ujarnya.

Di sisi lain, kata Mukodam, pihaknya juga meminta kepada petani untuk menghemat pupuk sesuai dengan anjuran. Selain itu, petani diimbau agar menggalakkan pupuk organik lokal dengan memanfaatkan kompos, jerami yang
membusuk serta kotoran ternak. (OL-13)

Baca Juga: Stok Pupuk Subsidi di Jabar, Banten dan sebagian Jateng Aman



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya