Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SUMATRA Selatan terus menjadi incaran bandar sabu. Jumlah barang terlarang yang disita dan pelaku yang ditangkap pun semakin meningkat.
Kemarin, Polda Sumatra Selatan menyatakan telah menyita 3 kilogram sabu dan 327 ekstasi. Kawanan yang ditangkap mencapai 33 tersangka.
“Kerja melawan narkoba dilakukan polda dan jajarannya. Kali ini peran itu diambil Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatra Selatan, Polres Musi Banyuasin, dan Polres Ogan Komering Ilir,” ungkap Kabid Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi.
Tangkapan yang paling besar didapat dari seorang bandar, akhir Agustus lalu. Ia mengemas 2 paket sabu total seberat 2 kilogram yang disamarkan sebagai kopi dan cangkir.
Di sisi lain, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri mengaku tidak hanya bergerak di luar, secara internal dia juga terus membersihkan anak buahnya dari pengaruh narkoba. “Tes urine kami lakukan secara acak dan berkala. Kami tidak main-main untuk memberantas narkoba.”
Di Jawa Timur, Kapolda Irjen M Fadil Imran akan membentuk Kampung Tangguh Bebas Narkoba guna memerangi peredaran narkoba. “Kami berkomitmen memelihara Jatim yang aman, damai, dan sejuk.”
Kabid Humas Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan Jatim masih menjadi tujuan peredaran narkoba. Banyak yang terlibat, tanpa mengenal status sosial.
Pada tangkapan terakhir, polisi menyita 6,5 kilogram sabu dari Malaysia yang hendak didistribusikan ke Pulau Madura. Sebelumnya, petugas juga menyita 8,4 kilogram sabu.
“Karena itu, polda melakukan pemetaan pintu masuk di Jawa Timur dan menyasar kabupaten, kecamatan, hingga desa,” kata Trunoyudo.
Kampung Tangguh Bebas Narkoba diharapkan mampu menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Program ini melibatkan masyarakat untuk saling mengawasi, mengingatkan, dan menjaga sesama warga. (DW/HS/N-3)
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Nilai total barang bukti tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah apabila beredar di pasaran.
Pemindahan dilakukan dengan pengamanan ketat oleh tim intelijen dan kepatuhan internal Ditjenpas, didukung oleh jajaran Kanwil Kemenkumham Lampung serta personel Brimob Polda Lampung.
Penghargaan ini diberikan atas loyalitas serta dedikasi dalam anggota dalam menjalankan tugas.
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved